Hantu Ucil dan Makan Siang Gratis

Di sebuah desa kecil, ada sebuah sekolah dasar yang terkenal angker. Konon, di sana bersemayam arwah seorang anak SD bernama Ucil yang meninggal karena tersedak bakso saat jam istirahat.

Ucil sangat suka makan, dan arwahnya sering gentayangan di sekitar kantin sekolah.

Suatu hari, pemerintah mencanangkan program makan siang gratis untuk seluruh siswa SD. Berita ini tentu saja membuat para siswa gembira, tak terkecuali Ucil.

Arwah Ucil pun ikut bersemangat membayangkan nasi kotak gratis dengan lauk ayam goreng kesukaannya.

Saat jam makan siang tiba, para siswa mengantri dengan tertib untuk mendapatkan nasi kotak mereka.

Ucil, yang berwujud transparan, ikut mengantri di salah satu kelas di dekat kantin, di barisan paling belakang.

Tentu saja, para siswa dan guru tidak bisa melihatnya.

Saat tiba giliran Ucil, "Bu Guru, saya juga mau nasi kotak," kata Ucil dengan suara lirih.

Bu Guru yang sudah membagikan seluruh nasi kotak hanya celingukan, merasa ada yang berbicara, namun tidak ada siapa-siapa di dekatnya. "Siapa yang bicara, ya?" gumam Bu Guru sambil bergidik.

Ucil mencoba menarik-narik ujung baju Bu Guru. "Bu Guru, ini saya, Ucil! Saya juga mau makan siang gratis!"

Bu Guru semakin merinding. Dia tahu jika itu ulah Ucil, tapi tidak bisa melihatnya. "Aduh, perasaan saya kok jadi tidak enak, ya," kata Bu Guru sambil mengelap keringat di dahinya.

Tiba-tiba, seorang siswa berteriak, "Bu Guru, nasi kotak saya terbang!"

Benar saja, nasi kotak di tangan siswa itu melayang-layang di udara. Para siswa lain pun panik dan berhamburan keluar kelas.

Bu Guru pucat pasi, dia semakin yakin ini ulah Ucil.

"Ucil, kamu jangan nakal! Ini makan siang untuk anak-anak yang masih hidup," kata Bu Guru dengan suara gemetar.

Ucil cemberut. "Tapi kan saya juga mau, Bu Guru. Saya kan juga siswa SD, walaupun sudah jadi hantu."

Akhirnya, Bu Guru mengalah. Dia mengambil satu nasi kotak, bagian siswa yang sedang tidak masuk dari kelas lain, dan meletakkannya di atas meja kosong. "Ini untukmu, Ucil. Tapi janji, ya, jangan ganggu teman-temanmu lagi."

Ucil tersenyum senang. Dia melahap nasi kotak itu dengan lahap, meskipun wujudnya tetap transparan. Para siswa yang mengintip dari luar kelas pun terheran-heran melihat nasi kotak itu melayang-layang dan makanan di dalamnya menghilang sedikit demi sedikit.

Sejak saat itu, Ucil tidak pernah mengganggu siswa lain lagi. Dia hanya akan muncul saat jam makan siang untuk ikut menikmati makan gratis.

Para siswa pun sudah terbiasa dengan keberadaan Ucil, meskipun mereka tetap tidak dapat melihatnya. Dan bahkan sesekali menambahkan lauk atau sekedar kerupuk untuknya.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Drama Bocil di Balik Kuali

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Sofyan dan Pinjaman Online

Desainer Agak-agak

Gulungan sang Raja

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Dibalik Teror Hantu Rini

Lurah Sukirman