Posts

Realita Pegawai

Image
Di jantung Universitas Realita Bangsa, di mana gedung-gedung pencakar langit modern berpadu dengan taman-taman rindang, bersemayam Budi, seorang programmer yang biasa saja. Bukan jenis programmer yang tampil di panggung, melainkan sang arsitek aliran data di balik layar. Budi adalah tulang punggung tim IT, seseorang yang mengolah database Sistem Informasi Akademik (SIA). Bagi Budi, akurasi data, efisiensi sistem, dan keandalan server adalah napas bagi kualitas layanan pendidikan. Dia percaya, data yang bersih dan sistem yang stabil adalah fondasi utama, jauh di atas kemasan luar. Sebagai staf IT senior, Budi selalu memastikan data akademik, pendaftaran, nilai, hingga pembayaran berjalan mulus dan bebas bug. Berbeda dengan Budi, terdapat karyawan lain bernama Beni. Beni adalah seorang yang ramah dan mudah bergaul, aktif dalam interaksi langsung. Sebagai staf administrasi akademik, Beni cukup cakap dalam mengatur jadwal dan komunikasi umum, namun pemahaman teknisnya tentang SIA dan infra...

Dibalik Teror Hantu Rini

Image
Deru mesin tenun tua di pabrik tekstil Jaya Sutra bukan sekadar kebisingan latar bagi Sri, melainkan telah menjelma menjadi semacam lagu sehari-hari yang akrab di telinganya. Irama monotonnya, terasa menenangkan dalam rutinitas kerja yang melelahkan, berjibaku dengan benang dan kain. Namun beberapa minggu belakangan, melodi itu bercampur dengan nada sumbang yang membuat Sri merinding. Bukan hanya kelelahan fisik, tetapi juga perasaan aneh yang terus menggerogoti kewarasannya. Sri merasa ada mata yang mengawasi dari balik gulungan kain, bisikan samar yang tertelan bisingnya suara mesin, dan sesekali, siluet kabur yang menghilang secepat kilatan cahaya di antara jajaran alat produksi. "Pasti ada yang tidak beres di pabrik ini," gumamnya.  Dengan keberanian yang dipaksakan, akhirnya Sri memberanikan diri menghadap Pak Darjo, Direktur HRD yang selalu tampak rapi dan tenang. "Pak," Sri memulai dengan suara sedikit bergetar, "ada hal aneh yang terus saya alami di pab...

Lurah Sukirman

Image
Pak Lurah Sukirman sedang resah. Duduk di kursi plastik biru yang sudah miring sebelah, dia menatap jalan desa yang sepi seperti dompet pegawai honorer akhir bulan. Isu tentang ijazah palsunya kembali menghangat seperti gorengan dua ribu dapat tiga, yang baru ditiriskan. "Katanya ijazah saya tidak terdaftar di Kementerian Pendidikan," gumamnya sambil mengaduk kopi sachet yang airnya kebanyakan. "Gimana ke daftar, lha wong dulu pas saya lulus, komputer aja masih langka. Apalagi database online!" Tiba-tiba, Jono, sopir pribadi sekaligus komentator tidak resmi urusan rumah tangga, muncul dari balik pagar. "Pak Lurah," katanya sok bijak sambil duduk di bangku sebelah, "jangan dipikir aneh-aneh soal anak. Anak itu rejeki dari Tuhan." Pak Lurah menoleh pelan. "Kamu itu ngomong apa to Jon? Anak-anak, lha aku nikah aja belum." Jono mengangguk, "Maaf ya Bos, situ sendiri yang ngaku, kalau situ jomblo," sembari tertawa kecil mengejek. P...

Dibalik Aplikasi Jomblo Milenial

Image
Dito, dengan wajah dibawah standar dan dompet di bawah UMR, masih belum bisa melupakan Kirana, teman satu jurusannya dulu yang selalu jadi gadis pujaannya. Dulu, saat semester tiga, dengan keberanian seorang mahasiswa yang sedang kasmaran, Dito menyatakan perasaannya. Namun, Kirana, mahasiswa yang penting kuliah lalu menghilang, dengan lantang menolaknya. Alasannya, Dito tidak tampan dan tajir. Bertahun-tahun berlalu. Dito kini bekerja serabutan dan masih menyimpan rasa penasaran terhadap Kirana. Pasalnya, Kirana yang dulu dia taksir itu, kini di usia 35 tahunnya masih menjomblo. Hal ini Dito ketahui dari obrolan group WA angkatan kuliahnya. Pasti ada misteri di balik status "single" Kirana. Meskipun kondisinya dia sudah memiliki istri dan seorang anak. Maka, Dito menghubungi Joni, teman kuliah seangkatannya yang bisa membuatkannya aplikasi media sosial. "Jon, bikinin gue aplikasi perjodohan, dong. Fiturnya standar aja, yang penting bisa lihat profil, foto, sama lokasi r...

Ada Semut Dibalik Gula

Image
Di sebuah negeri subur makmur bernama "Tebuwana", hiduplah seorang menteri pertanian yang gagah perkasa, sebut saja namanya Pak Manis.  Negeri Tebuwana terkenal dengan hamparan tanaman tebunya yang luas, menghasilkan gula yang konon katanya semanis senyum "dimatamu". Suatu hari, Pak Manis yang memang tidak ada kerjaan, meminta laporan lengkap transaksi penjualan gula dari seluruh pelosok Tebuwana. Setelah berhari-hari berkutat dengan angka-angka yang membuatnya berkunang-kunang, Pak Manis terkejut bukan kepalang. Data menunjukkan, meskipun tebu membentang luas, tapi belum dapat dipanen, hingga negeri Tebuwana diprediksi akan kekurangan gula dalam waktu dekat, dan harus impor. "Astaga!" kaget Pak Manis sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gundul. "Negeri ini gudangnya tebu, tapi kok malah kurang gula?" Dengan semangat Bapak-bapak ikut lomba kemerdekaan, Pak Manis menghadap Pak Presiden dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Setelah meny...

Desainer Agak-agak

Image
Pintu ruang wawancara terbuka dengan bunyi klik yang terasa seperti vonis bagi Budi. Di hadapannya duduk tiga pewawancara dengan ekspresi antara tertarik dan sedikit... risih. Budi, dengan kemeja sedikit kusut dan keringat dingin mulai membasahi telapak tangan, berusaha mempertahankan senyum seprofesional mungkin. "Selamat siang, Bapak/Ibu," sapanya. "Selamat siang, Budi. Silakan duduk," ujar Bu Rina, pewawancara wanita yang tampak paling serius. "Mari kita lihat portofolio Anda." Dengan gerakan sok keren, Budi membuka folder di laptopnya. Layar pun menampilkan serangkaian ilustrasi digital yang langsung membuat alis para pewawancara bertautan. Gadis-gadis dengan mata lentik, bibir penuh, dan lekuk tubuh yang dramatis mendominasi setiap desain. Bahkan ada area yang sengaja Budi ataur sedemikian rupa, hingga terlihat segede gaban. Pak Anton, pewawancara pria berkacamata tebal, berdeham. "Ini... interpretasi desain Anda yang menarik. Bisa Anda jelaskan ...

Gulungan sang Raja

Image
Di sebuah Kerajaan yang dulunya tenteram, kini dipimpin oleh seorang Raja yang kebijaksanaannya dipertanyakan. Awal mula keraguan muncul ketika beredar selebaran-selebaran dari bromocorah, tentang salinan gulungan ilmu sang Raja ketika muda. Keanehannya, lukisan beliau dalam salinan itu tampak begitu tampan, namun dengan hiasan kepala yang megah. Padahal katanya, pemerintah penjajah kala itu melarang atribut kebesaran apapun dalam gulungan, yang dianggap kurang sopan. Sontak, bisik-bisik tentang keaslian silsilah dan legitimasi keilmuan Raja pun berhembus kencang di kalangan rakyat. Padepokan Agung, yang selama bertahun-tahun menjadi kebanggaan kerajaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, ikut terseret pusaran kontroversi. Bukannya segera meluruskan perihal keabsahan gulungan ilmu sang Raja, mereka malah disibukkan dengan masalah internal yang lebih pelik. Seorang sesepuh yang disegani, yang konon menguasai berbagai ilmu kanuragan dan kebatinan, justru tersandung skandal dengan salah satu ...
Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Gulungan sang Raja

Ada Semut Dibalik Gula

Dibalik Aplikasi Jomblo Milenial

Desainer Agak-agak

Lurah Sukirman

Dibalik Naiknya Belanja Sri