Posts

Showing posts from April, 2020

Ide Portal Kredibilitas Perguruan Tinggi

Seorang anak yang akan lulus sekolah tingkat atas, bertanya kepada ayahnya yang seorang pengusaha, "Yah, boleh kah aku melanjutkan kuliah ke universitas ini?" sambil menyerahkan kepada ayahnya sebuah brosur. Sambil melihat-lihat isi brosur, ayah itu bertanya kepada anaknya "Kamu pengen jadi apa Nak?". "Ahli IT!" jawab anaknya dengan semangat. Sang Ayah terdiam sejenak, lalu berkata "Baiklah, Ayah tanya sama teman ayah dulu ya besok, jurusan dan universitas ini bagus apa tidak" meminta waktu. Singkat cerita, besoknya sang Ayah bertemu dengan temannya yang bernama Affandi, dan menunjukkan brosur yang diberikan anaknya itu. Affandi adalah seorang CEO (chief executive officer) di suatu perusahaan pengembang perangkat lunak. Setelah berdiskusi, "Gimana Bro, kalau kamu mau tidak menerima mahasiswa lulusan jurusan ini?" tanya sang Ayah. "Kalau dosennya sekalipun yang nglamar kerja ke aku, aku akan tolak"

Resiko Pacar Gundul

Dua orang cewek sedang mengobrol ditengah-tengah makan malamnya. "Kamu tau gak, enak dan tidak enaknya punya cowok gundul?" kata cewek I, setelah menceritakan pacarnya yang baru saja cukur gundul. Cewek II menjawab "Enggak". "Kalau enaknya, bisa jitak kepala dia kalau main-main sama cewek lain" kata cewek I. "Trus kagak enaknya?" sela cewek II. Dengan cueknya, cewek I menjawab "Kagak bisa pinjem sisir".

Tukang Tambal Ban

Pak Haji menghampiri Pak Somad tukang tambal ban sepeda motor. "Assalamualaikum, Pak, bisa nambal!" seru Pak Haji, yang masih duduk di atas motornya. "Waalaikumussalam, bisa Pak" jawab Pak Somad. Pak Haji pun mematikan dan turun dari sepeda motornya. Lalu Pak Somad melihat-lihat kedua ban sepeda motor Pak Haji. Karena melihat kedua ban, depan dan belakang, seperti baik-baik saja "Gak ada yang bocor itu Pak?" kata Pak Somad. Pak Haji berkata "Bukan ban sepeda motor saya Pak, gigi saya berlubang, bisa nambal gigi?". "Hmmm" jawab Pak Somad.

Membuka Pintu Surga Ramadhan

Sepasang suami istri, sedang ngobrol di ruang tamu, sambil browsing informasi seputar Ramadhan di internet. Suami berkata kepada istrinya, "Tahu gak? kalau di waktu Ramadhan itu, Allah SWT membukakan pintu surga selebar-lebarnya". Sang istri menjawab "Tahu". "Dan hari dimana Indonesia Merdeka, jatuh pada bulan Ramadhan juga" lanjut kata suami. Sang istri menjawab lagi "Tahu!", dan dia mulai penasaran. "Trus, ini kata Dr. Zakir Naik di Youtube bilang, bahwa sensus penduduk membuktikan jumlah wanita di dunia lebih banyak dibanding laki-laki" tambah kata suami. Sang istri mulai curiga, "Maksudnya?" "Tidakkah ada keinginan istriku ini memperlebar pintu surga di Ramadhan tahun ini, dengan memerdekakan suaminya untuk menikah lagi" rayu suami. Tanpa menjawab, sang istri langsung lempar kursi. Suami pun berteriak "Istriku, kita kan sedang di rumah tetangga!".

Hadiah Istri 70 Bidadari

Seperti biasanya, pada hari minggu pagi, di masjid dekat rumah Azam, Pak Kyai mengisi pengajian yang hari itu bertema menyambut puasa Ramadhan. Azam dan istrinya memang tidak pernah datang ke masjid, ikut pengajian. Tetapi cukup dari pengeras suara, pengajian Pak Kyai terdengar jelas dari rumah mereka. Tidak lama kemudian, Pak Kyai menyebutkan jika salah satu keutamaan puasa Ramadhan, bagi laki-laki akan diberi hadiah oleh Allah SWT berupa istri bidadari yang berjumlah 70. Sialnya, ketika itu, Dona istri Azam sedang mengulek sambel di dapur. Dengan tatapan sinisnya melirik Azam yang sedang minum kopi di meja makan, dan berkata "Kamu seneng diberi 70 bidadari!". Azam pun hanya bisa tertawa. Tidak ragu-ragu, Dona pun melemparkan ulekan, cobek, berikut sambelnya.

Sepuluh Cerita Pendek Hantu Lucu

Image
Kakek Pencangkul Dimalam yang sunyi senyap, dari arah kuburan, muncul seorang yang tua renta berjalan kearahku. Semakin lama, semakin mendekat, dan terlihat dia membawa cangkul. Namun, saat dia telah berjarak beberapa langkah dariku, dia malah berbalik lari sambil berteriak, "POCONG!!!". Aku pun hanya bisa tersenyum meringis. Pedagang Sate Ketika seorang pedagang sate lewat sebuah villa berlantai dua. Tiba-tiba seorang satpam memanggilnya "Sate Bang!". Kemudian pedagang sate itu pun meracik sate sesuai pesanan satpam. Melihat sate hampir siap, si Satpam berkata "Sebentar Bang, saya panggilkan Nyonya" dan dia masuk menuju villa, serta membiarkan pintu gerbang terbuka. Tidak lama kemudian, karena tak kunjung keluar, akhirnya pedagang sate berinisiatif mengantarkan masuk pesanan ke villa itu. Bukannya seorang Nyonya, seorang nenek-nenek menemui pedagang itu dan berkata "Maaf Mas, saya tidak pesan sate, dan KAMI TI

Dikenalkan Janda Cantik

Image
Sepulang dari menonton konser dangdut di acara pernikahan anak pejabat desa sebelah, Amin pulang jalan kaki sendirian. Dia sedikit kecewa, biduan pujaan hatinya sedang pilek hari itu. Sehingga bukan suara yang merdu didengar Amin, lebih seperti "Suara tokek kecepit di kamar mandi" katanya. Karena capek berjalan kaki, Amin berhenti di pos kampling di sudut desa. Bagai pucuk dicinta ulam pun tiba, Pak Karman, si Pedagang bakso menghampiri Amin yang ternyata perutnya keroncongan. "Bakso Min?" kata Pak Karman menawarkan bakso. "Wah, kebetulan nih, satu mangkok Pak" jawab Amin meminta satu porsi bakso. Sambil menyiapkan bakso, Pak Karman mengajak mengobrol Amin kesana kemari. Sampai ketika Pak Karman tahu Amin kebelet nikah, tapi masih jomblo, "Mau tak kenalkan tidak, sama janda desa sebelah, dia masih bahenol lo?" tanya Pak Karman sambil memberikan bakso pesanan Amin. "Bener Pak?" balik bertanya Amin, ke

Memo untuk Istri

Pak Dar dan Pak Wahib sedang mengobrol di pos masuk desa. Malam itu adalah giliran mereka jaga, oleh adanya kebijakan lockdown, akibat menyebarnya virus Corona. Apalagi dua hari sebelumnya, ternyata ada salah satu warga desa mereka yang bernama Sodiq, meninggal dan diisukan karena Corona. "Tambah menakutkan aja ya Corona?" kata Pak Dar. "Iya, tadi istriku sehabis belanja dari pasar, sampek nyuci pake Rinso uang kembaliannya" jawab Pak Wahib. "Trus, hilang virusnya?" kembali Pak Dar bertanya sambil tersenyum. "Ya, ga tau seh" jawab Pak Wahib ragu. "Pasti hilanglah, dicuci". Kemudian dengan wajah serius Pak Dar memberi nasehat, "Kalau mau virusnya hilang, sehabis dicuci, dijemur di sono no, di tengah aspal" kata Pak Dar sambil menunjuk ke tengah jalan raya. "Itu mah, hilang sama duit-duitnya" gumam Pak Wahib, yang diikuti gelak tawa Pak Dar. Tak lama kemudian, ketika jam menunjukkan
Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Antara Karma dan Nasib

Si John Thor

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Hantu Jembatan Universitas