Posts

Showing posts from December, 2020

Sepuluh Cerita Lucu Episode Dua

1. Dompet ketuker Dua hantu bertemu dan ngobrol di atas batu nisan mereka, yang berdekatan. "Hai bro, bagaimana kamu mati?" tanya hantu pertama. "Aku mati karena nabrak Polisi bro, waktu dia mau tilang aku" jawab hantu kedua menceritakan tentang kematiannya saat operasi Zebra. "Bagaimana bisa, kamu yang nabrak, tetapi malah kamu yang mati?" sambung pertanyaan hantu kedua. ”Aku ditembak sama Polisi lain bro, yang menganggapku melakukan percobaan pembunuhan". "Ooo.. Terus kenapa kamu nabrak Polisi itu?" "Karena dia berterima kasih telah mengembalikan dompetnya katanya" jawab hantu kedua. Hantu pertama bingung. Garuk-garuk kepala. "Dompet yang aku bawa dari rumah, ternyata milik Polisi itu" jelas hantu kedua. Pekerjaannya yang sopir semasa hidupnya, membuat istri hantu kedua sering sendiri di rumah. 2. Keyakinan "Tak kusangka bro, usia pernikahanmu begitu pendek" bela sungkawa Toni, terhadap Andi yang menikah hanya

Sepuluh Cerita Lucu Episode Satu

1. Ngobrol Hantu Di sebuah taman yang instagramable di suatu universitas di Malang, terdapat tiga mahasiswi yang mengobrol dan sedang istirahat menunggu jam mata kuliah selanjutnya. Tiba-tiba, salah satu dari mereka memulai obrolan mengenai hantu. "Kalian tahu tidak, katanya di pohon beringin itu, ada hantu mahasiswi yang mukanya hancur karena di siram pakai lem serbaguna" kata Mahasiswa Pertama. "Itu sih semua mahasiswa sudah tahu, yang nyiram mantan pacarnya kan" sahut Mahasiswi Kedua, "Tuh yang di depan pintu gerbang tuh, ada hantu kakek-kakek yang tubuhnya hancur di tabrak truk Pertamina" tambahnya. Tak ingin kalah, Mahasiswi Ketiga langsung menyahut "Eh iya... tapi susst..., di taman ini juga katanya juga ada hantu mahasiswi yang sering nongol lo. Terutama ketika ada yang membicarakannya!" sambil berbisik. Mahasiswi Keempat berkata "Kalian tahu juga cerita tentang saya". Langsung ketiga mahasiswi itu berpencar lari terbirit-birit k

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Berikut ini adalah beberapa cerita pendek, alasan mengapa kita tidak boleh berdoa yang buruk, terutama kepada orang lain: Tetangga Pengangguran Azam memiliki tetangga yang suka membunyikan alat musik bernama Rocky. Entah karena memang Sumber Daya Manusia (SDM) si Rocky memang rendah, sehingga dia tidak tahu sopan santun membunyikan alat musik keras-keras, bahkan seringkali pada jam-jam istirahat. Azam yang rumahnya tepat di sebelah Rocky, tentu saja terganggu dengan kebiasaan Rocky itu. Tetapi, karena Azam orang yang baik, dia tidak berdoa agar alat musik Rocky rusak, Rocky sakit, atau Rocky terkena bencana lainnya, justru Azam berdoa "Ya Allah, berikan tetanggaku yang memainkan musik ini pekerjaan". Ternyata benar, beberapa hari kemudian, band Rocky mendapat panggilan pekerjaan sebagai pemain musik latar di suatu Cafe di luar kota. Dan Azam tidak terganggu lagi dengan suara alat musik Rocky semenjak itu. Cleaning Service Doni seorang Cleaning Service (CS) di suatu kantor. Ka

Sebuah Cerita Isolasi Desa

Sebuah desa, sedang melakukan isolasi diri, disebabkan adanya wabah COVID-19. Pak Lurah meminta semua warga untuk tidak keluar rumah, jika memang tidak penting.  Oleh karena itu sekolah diliburkan, kerja dilakukan dari rumah, belanja dengan layanan pesan-antar, warung-warung tutup, pengajian tidak diperbolehkan dan sampai-sampai para petani dilarang pergi ke sawah. Kemudian agar warga tidak kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup, Pak Lurah mengeluarkan kebijakan untuk membantu mencukupi kebutuhan warga dengan kas desa. Yang tidak lain adalah uang dari pajak tanah penduduk desa itu sendiri. Keputusan itu diambil berdasarkan rapat tertutup. Yang mana dokter meminta isolasi selama 14 hari, sesuai masa munculnya symtoms (gejala), untuk mengetahui ada atau tidaknya warga yang terinfeksi. Jika ada yang terinfeksi, maka karantina tingkat lanjut yang dilakukan dokter dan pihak rumah sakit, hanya akan dilakukan pada satu keluarga itu saja. Tidak perlu satu desa, yang terlalu membutuhkan ban

Virus Penyusup Desa

Suatu hari Pak Virus, Pak Bakteri, Pak Kuman, Pak Jamur dan Pak Serangga saling bertemu di pintu masuk desa. Masing-masing menyamar sebagai penduduk desa, agar mereka dapat masuk, menginfeksi warga dengan penyakit yang dibawanya. Tetapi sebelum masuk, mereka ragu, melihat portal desa yang dapat menyemprotkan desinfektan secara otomatis. Pasalnya jika desinfektan yang disemprotkan mengandung Clorine atau Alkohol, bisa berbahaya bagi keselamatan mereka. "Pak Kuman, kira-kira kita jadi masuk apa tidak ini?" tanya Pak Serangga. "Gimana dengan tugas kita menginfeksi penduduk desa, jika kita tidak masuk" kata Pak Jamur. Setelah berpikir lama, "Sudahlah, ayo kita masuk" ajak Pak Kuman. Mereka pun masuk secara bersamaan. Dan disemprotkanlah desinfektan ke muka mereka, secara otomatis oleh sensor gerak. Karena desinfektan yang disemburkan hanya mengandung Chlorine, hanya Pak Bakteri dan Pak Virus yang selamat. Pak Bakteri mengejek "Ini sih obat serangga yang b
Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Antara Karma dan Nasib

Si John Thor

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Hantu Jembatan Universitas