Drama Bocil di Balik Kuali

Aslimin, seorang influencer yang dikenal dengan konten gaya hidup, mendapat tawaran emas.

Sebuah pabrik bumbu rendang ternama, "Sinar Rempah," menggandeng Aslimin untuk acara masak besar di perkampungan. Tentunya dengan tujuan mendongkrak popularitas bumbu instan produk mereka.

Aslimin, yang sebenarnya tidak terlalu mahir memasak, tentu saja menerima tawaran menggiurkan ini. Dia bersama tim, mempersiapkan sebuah skenario yang menurut mereka akan viral dan mendongkrak penjualan bumbu Sinar Rempah, sponsor mereka.

Hari-H pun tiba, warga antusias berkumpul.

Aslimin tampil percaya diri dengan pakaian koki yang dipinjamnya. Tim kameramen merekam setiap gerak, dan menyiarkannya secara live di media sosial Aslimin.

Lalu, proses memasak pun dimulai.

Aslimin berusaha mengikuti arahan dari tim produksi Sinar Rempah yang ada di lokasi. Setelah bumbu instan dimasukkan ke kuali raksasa, Aslimin dengan dramatis memasukkan beberapa potong besar daging sapi. Aroma gurih, yang sebenarnya berasal dari bumbu berkualitas Sinar Rempah, mulai tercium.

"Nah, sekarang kita biarkan daging ini sedikit meresap dengan bumbu," kata Aslimin dengan senyum lebar ke arah kamera. "Saya tinggal sebentar untuk mengambil perlengkapan tambahan."

Aslimin kemudian berjalan menjauh dari kuali, diikuti sorotan kamera yang merekam interaksinya dengan beberapa warga.

Beberapa saat kemudian, Aslimin kembali ke kuali. Memeriksa daging, lalu ekspresinya berubah menjadi keterkejutan. "Astaga! Dagingnya... dagingnya hilang!" serunya, kamera kembali menyorot wajah "pucatnya" dengan di zoom in dan out berulang kali.

Dengan tatapan menuduh, dia menyalahkan warga.

Warga pun kaget. Dianggap menjadi pencuri.

Pak Jono, Ketua RT yang bijaksana, mencoba menenangkan, namun Aslimin bersikeras dan tetap melanjutkan postingan menuduh tersebut secara live.

"Tunggu sebentar, Aslimin," sela Ibu Siti dengan nada tegas. "Tadi saya melihat salah satu kru kamu, yang memakai topi merah itu, bilang ke beberapa anak-anak kalau dagingnya boleh diambil selagi kamu pergi."

Aslimin dan krunya tampak terkejut dan saling pandang. Beberapa warga lain juga mengangguk membenarkan ucapan Ibu Siti. Suasana yang tadinya tegang karena tuduhan, kini berubah menjadi kebingungan dan rasa tidak percaya terhadap Aslimin.

Aslimin berusaha mengelak dan tetap bersikeras bahwa sejumlah besar dagingnya hilang karena warga.

Namun, tatapan curiga warga semakin kuat. "Halah, ini pasti settingan kamu bukan?" teriak salah satu warga. "Kamu kontenin kami seperti ini, biar kamu viral!"

Mereka murka dan kecewa, merasa dipermainkan dan dituduh pencuri daging yang justru diizinkan oleh kru Aslimin sendiri.

Acara masak-memasak Aslimin pun dihentikan, dan ternyata, dampak konten Aslimin itu meluas.

Meskipun tidak ada siapapun yang bisa membuktikan kejadian itu adalah rekaan Tim Aslimin. Acara yang seharusnya menjadi promosi yang baik bagi Sinar Rempah, berubah menjadi bencana citra.

Pihak Sinar Rempah, merasa nama baik mereka sebagai sponsor tercemar. Hal ini berdasarkan sentimen negatif yang tertuang dalam bentuk komentar-komentar konten rendang Aslimin itu.

Apalagi komentar-komentar dari tokoh-tokoh terkenal dan koki profesional, yang menyatakan aksi Aslimin hanya untuk keuntungan finansial dirinya saja sebagai influencer. Yang menyebabkan Sinar Rempah melayangkan surat tuntutan ganti rugi kepada Aslimin, atas kerugian reputasi dan potensi penurunan penjualan. 

Aslimin tidak menyangka dirinya mendapat tuntutan sampai seperti itu. Dia mencoba meminta maaf, baik kepada warga maupun pihak Sinar Rempah.

Namun nasi sudah menjadi bubur.

Aslimin sudah kehilangan kepercayaan.

Mayoritas warga dan pengikut Aslimin, sudah merasa jijik dan meninggalkannya.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Kisah Horor: Panggilan Ayah

Antara Karma dan Nasib

Sahur Sendiri bersama Kunti

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor

Dibangkitkan sebagai Pezina