Dibalik Korupsi Rina
Vani adalah seorang staf baru di kantor cabang PT. Cahaya Indah, yang dipimpin oleh Bapak Widodo.
Suatu malam, Vani bermimpi seorang wanita yang meminta tolong kepadanya. Dia juga memakai baju seragam yang sama, yaitu seragam batik PT. Cahaya Indah.
Ketika bercerita kepada rekan kerjanya yang bernama Siti, di keesokan harinya, Siti menduga jika itu adalah Rina.
Vani memang telah mendengar rumor tentang Rina. Dia adalah seorang karyawan senior di perusahaan yang telah menyelewengkan dana perusahaan. Sifatnya yang penjilat, menjadikannya tidak disukai oleh rekan-rekan kerjanya yang lain.
Namun, Vani tidak percaya begitu saja rumor tersebut. Apalagi dengan kedatangan Rina dalam mimpinya, mungkin terdapat sesuatu dibalik kematiannya.
Tidak disangka, suatu hari Vani menemukan sebuah dokumen transaksi penjualan yang polanya sama dengan dokumen yang membuktikan Rina telah menyelewengkan dana. Hanya saja, pada kolom rekening tertulis atas nama Bapak Widodo, bukan Rina.
Vani curiga jika sebenarnya yang menyelewengkan dana sebenarnya adalah Bapak Widodo, bukan Rina.
Vani kemudian mencari informasi lebih lanjut, dan menemukan bahwa Rina meninggal karena penyakit asam lambung yang di deritanya, di rumah sakit. Rupanya Bapak Widodo memanfaatkan kematian Rina tersebut, untuk memanipulasi data, dan menjadikannya sebagai kambing hitam korupsi yang dilakukannya.
Melihat kejahatan itu, Vani mengirimkan kedua berkas di atas secara anonim ke perusahaan induk. Dia berharap terdapat tindak lanjut yang lebih baik, tanpa membahayakan diri dan keluarganya. Sebab hukuman koruptor di negaranya, terhitung sebentar.
Tidak lama setelah itu, dua orang Polisi tiba-tiba datang dan menangkap Bapak Widodo.
Yang mana beberapa hari kemudian ditugaskan pemimpin kantor cabang baru dari kantor pusat, menggantikan posisi Bapak Widodo.
Comments
Post a Comment