Ide Portal Kredibilitas Perguruan Tinggi

Seorang anak yang akan lulus sekolah tingkat atas, bertanya kepada ayahnya yang seorang pengusaha, "Yah, boleh kah aku melanjutkan kuliah ke universitas ini?" sambil menyerahkan kepada ayahnya sebuah brosur.

Sambil melihat-lihat isi brosur, ayah itu bertanya kepada anaknya "Kamu pengen jadi apa Nak?".

"Ahli IT!" jawab anaknya dengan semangat.

Sang Ayah terdiam sejenak, lalu berkata "Baiklah, Ayah tanya sama teman ayah dulu ya besok, jurusan dan universitas ini bagus apa tidak" meminta waktu.

Singkat cerita, besoknya sang Ayah bertemu dengan temannya yang bernama Affandi, dan menunjukkan brosur yang diberikan anaknya itu.

Affandi adalah seorang CEO (chief executive officer) di suatu perusahaan pengembang perangkat lunak.

Setelah berdiskusi, "Gimana Bro, kalau kamu mau tidak menerima mahasiswa lulusan jurusan ini?" tanya sang Ayah.

"Kalau dosennya sekalipun yang nglamar kerja ke aku, aku akan tolak" jawab Affandi.

Sebab, berdasarkan informasi yang didengar Affandi, universitas tersebut tidak pernah bekerja sama dengan perusahaan di luar.

Kalaupun ada, kerjasamanya hanya sebatas hitam di atas putih.

"Setahuku, dosen-dosen di situ kolot, mereka tidak tahu perkembangan dunia kerja. Kerjasama dengan perusahaan, hanya untuk keperluan pemberkasan akreditasi mereka semata" terang Affandi.

Affandi justru menyarankan untuk kuliah disalah satu nama universitas lain, yang dosen-dosennya menurut dia berkompeten. "Penelitian dosen-dosen di universitas ini, kebanyakan adalah permintaan perusahaan. Sehingga secara tidak langsung, dosen-dosen di situ pasti dapat mengarahkan mahasiswa mereka sesuai kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia kerja" kata Affandi.

Begitu kembali ke rumah dan bertemu anaknya, sang Ayah memerintahkan "Sebaiknya kamu cari tahu dulu Nak. Kamu kumpulkan prestasi dan publikasi terbaru dosen-dosen yang sesuai bidang kamu, nanti kita diskusikan lagi jika data-datanya sudah cukup".

Setelah beberapa bulan berselang, ternyata sang anak memutuskan untuk tidak kuliah dahulu tahun itu.

Tugas yang diberikan ayahnya, membawanya dalam sebuah project, mengembangkan sebuah portal web, yang menyediakan layanan informasi kredibilatas dosen, berdasarkan informasi publik yang dapat diakses memalui internet.

Selain itu, portal ini juga memberikan informasi kerjasama-kerjasama antara pihak perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan melalui komunitas pengusaha teman ayahnya, Affandi.

Sehingga calon mahasiswa dan wali, dapat memilih tempat belajar yang tepat, jika tujuan belajar di perguruan tinggi hanya berorientasi untuk mendapatkan pekerjaan.

Dan di tahun berikutnya, sang anak dari projectnya tersebut justru mendapat beasiswa full scholarship dari salah satu universitas di Australia.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Antara Karma dan Nasib

Si John Thor

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Hantu Jembatan Universitas