Yogi Kepingin Bakso


Dalam perjalanan Yogi kembali ke Malang, begitu banyak pedagang bakso di pinggir jalan, membuat air liyur Yogi seakan mau menetes.

Yogi adalah mahasiswa semester 7 Jurusan Managemen, Fakultas Ekonomi, salah satu universitas negeri di Malang.

Kesukaananya dengan bakso, terutama bakso Malang, membuat dia sering berwisata kuliner, mencari dan mencicipi setiap pedagang bakso yang ditemuinya.

Jika Yogi cocok, sudah pasti dia akan menjadi pelanggan, meskipun posisi pedagang berada di pelosok desa.

Sesampainya di Malang, dikontrakan, karena capek, Yogi memutuskan untuk membeli bakso keliling langganan dia yang lewat setiap jam 8 malam.

Tidak disangka, karena hujan, pedagang bakso yang ditunggu Yogi tidak lewat, dan dia pun memutuskan membeli nasi goreng untuk makan malam.

Keesokan harinya, disela-sela kuliahnya, Yogi berniat untuk membeli bakso keliling yang juga langganannya, dan sering nongkrong tidak jauh dari pintu gerbang samping kampus.

Kurang lebih 15 menit perjalanan kaki, Yogi pun sampai, namun Yogi terkejut, pedagang bakso yang ditemuinya bukan pedagang bakso yang biasanya.

Tampak digerobaknya tertulis "Mie Ayam 8000".

Yogi kecewa, namun karena terlanjur berdiri disamping dan menyapa pak penjual, Yogi terpaksa memesan mie ayam itu.

Keesokan harinya, Yogi berniat balas dendam, dan bisa tidak bisa malam itu dia harus makan bakso.

Disebabkan malam itu dia tidak memasak nasi, Yogi berniat membeli bakso pelosok desa di Pakisaji, untuk mendapatkan porsi yang banyak.

Tidak sampai di tempat tujuan, sepeda motor Yogi berhenti, digiurkan oleh pedagang bakso yang baru dilihatnya, dan dikerumuni oleh pembeli yang berjubel.

Meskipun posisinya ditengah sawah, apalagi perutnya sudah lapar, Yogi pun langsung mengantri.

Akhirnya, Yogi pun memegang semangkok bakso yang telah diidam-idamkan dari 3 hari sebelumnya.

Yogi pun mencari tempat duduk, dia terheran-heran bulatan bakso berwarna putih mengkilap dengan sebagian berwarna hitam.

Begitu dia menyendok kuah dan terasa amis, Yogi terkejut dan menyadari, bahwa bakso yang dimakannya bukan bakso, melainkan bola mata sapi.

Karena begitu kaget dan jijiknya, Yogi pun pingsan.

Ketika terbangun keesokan paginya, Yogi bingung, karena dia berada di area pekuburan. Dan duduk digundukan tanah, kuburan orang yang baru meninggal.

Dan ketika teringat apa yang menimpanya semalam, Yogi pun cepat-cepat bergegas pergi dan meninggalkan pekuburan itu.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas