Anak-anak Pengganggu Sholat

Malam itu, Mahmudah datang ke keponakannya yang bernama Sopran.

Dia menceritakan tingkah Amir, anaknya yang berubah.

Semenjak keluar dari pekerjaannya di Malang dan sering berada dirumah, sekarang dia tidak mau lagi datang ke mushola untuk berjamaah.

"Iya wes, nanti tak coba ngomong sama Amir Mbak" kata Sopran yang merupakan adik keponakan Mahmudah.

Semenjak suami Mahmudah meninggal, tidak ada lagi kerabat laki-laki yang lebih tua selain Sopran, yang disegani oleh Amir.

Meskipun Amir mewarisi sifat pemarah Bapaknya, namun sebenarnya Amir adalah anak yang penurut. Ibuknya meminta tolong kepada Sopran tersebut, hanya karena takut Amir terkena aliran paham tertentu, yang menjadikannya tidak lagi sealiran dengan jamaah lain di mushola.

Maka dari itu, keesokan harinya, Sopran mengajak Amir minum kopi di warung Bu Tiyem, langganan Sopran. 

Setelah ngobrol kesana kemari, Sopran bertanya kepada Amir "Sebenarnya kenapa to kamu kok sudah tidak mau lagi jamaah di mushola?"

Kemudian Sopran juga menceritakan ketakutan Ibu Amir, yang takut anaknya terjerumus jaringan teroris.

Mendengar hal itu, Amir tersenyum dan menjelaskan bahwa alasan dia tidak ke Mushola lagi, karena terganggu adanya anak-anak kecil yang selalu ramai di shaf belakang.

"Aku heran Pak De, itu orang tua anak-anak itu, apa tidak tahu anaknya justru menganggu orang yang sedang sholat di mushola. Apa mereka tidak takut dosa? Apa mereka mengira anak-anak mereka itu baik, dan benar-benar sholat?" penjelasan Amir.

Mendengar penjelasan Amir, Sopran memahami alasan Amir tidak sholat berjamaah di mushola lagi. Bukan karena pengaruh ajaran aliran dari luar, tetapi karena gangguan anak-anak tetangga, yang kadang masih saja bercanda ketika jamaah telah menyelesaikan rakaat pertama.

"Entah, ngaji mereka juga dimana coba?" tambah Amir.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas