Tugas Presentasi Sejarah Konyol
Kelas VIII-3 sedang tegang. Hari ini jadwal presentasi sejarah, yang mana tiap siswa diberikan waktu 5 menit untuk presentasi di depan kelas.
Andi, siswa yang terkenal dengan imajinasinya, maju ke depan kelas. Dia memulai presentasi dengan suara menggelegar, "Saudara-saudara sekalian, ijinkan saya hari ini, menceritakan sejarah Picolo!"
Kelas hening. Beberapa siswa melongo dan kebanyakan menahan tawa. Sementara Pak Budi, guru sejarah, mengernyitkan dahi.
Meskipun begitu, Andi tetap dengan penuh semangat, menunjukkan slide-slide berisi gambar Picolo dari serial Dragon Ball. Dia menceritakan asal-usul Picolo, pertarungannya melawan Goku, hingga momen-momen heroiknya.
"Dan tahukah kalian?" Andi berseru menutup presentasinya, "Picolo sebenarnya adalah reinkarnasi dari Raja Iblis Picolo! Sebuah ironi sejarah yang luar biasa!"
Siswa-siswa tak bisa lagi menahan tawa. Pak Budi menghela napas panjang. "Andi, ini pelajaran sejarah, bukan film kartun."
"Tapi, Pak," Andi membela diri, "Karakter-karakter Dragon Ball itu sebenarnya adalah parodi dari tokoh legendaris Sun Go Kong."
"Iya, tapi Sun Go Kong atau Kera Sakti yang kita kenal itu asalnya dari novel" jawab Pak Budi.
Andi yang baru mengetahui hal tersebut, "Bapak kok tahu?" tanyanya.
"La, saya juga nonton!" jawab Pak Budi.
Kelas semakin riuh dengan tawa.
Pak Budi hanya bisa menggelengkan kepala. "Andi, sudah cukup! Silakan kembali ke tempat dudukmu."
Bel istirahat berbunyi.
Andi bergegas ke kantin, memesan nasi goreng. "Nasi goreng spesial satu, Bu!" serunya pada ibu kantin.
Beberapa menit kemudian, pesanan Andi datang.
Alih-alih nasi goreng, yang tersaji di hadapannya adalah sepiring nasi pecel dengan sayuran dan sambal kacang yang menggugah selera.
"Lho, Bu, saya pesan nasi goreng, bukan nasi pecel," protes Andi.
Ibu kantin tersenyum lebar, "Kejutan!" serunya sambil memberi isyarat agar Andi menoleh ke Pak Budi yang sedang makan nasi goreng pesanannya, di meja lain bersama Bapak dan Ibu guru yang lain.
Andi pun malu, menggaruk-garuk kepala, ternyata gurunya Pak Budi sedang memberinya hukuman atas presentasi sejarah Picolo-nya pada jam pelajaran sebelumnya.
Siswa-siswa lain di kantin tertawa melihat ekspresi bingung Andi. Dengan terpaksa Andi menyantap nasi pecel itu. "Lumayanlah, dari pada tidak makan siang sama sekali," pikirnya.
Comments
Post a Comment