Sahur Sendiri bersama Kunti
Rina, seorang mahasiswi yang tinggal di kos. Baginya awal bulan Ramadhan, bukan masalah baginya, sebab masih banyak teman di kos, dan warung makanan yang masih buka.
Masalah justru datang ketika akhir-akhir puasa. Di mana satu per satu teman-teman kos Rina mudik, dan warung-warung makanan yang tutup. Saat-saat seperti itu, hanya mie instan yang menjadi andalannya ketika sahur.
Maklum, Rina yang berasal dari luar pulau, tidak dapat selalu mudik saat libur lebaran, karena terkendala biaya dan waktu.
Dan, waktu yang dibenci Rina, yaitu saat suasana kos yang menjadi sunyi. Di saat seperti itu, sangat sering Kuntilanak penghuni kosnya, menampakkan diri, meskipun hanya diam saja menunduk.
Tibalah tujuh hari sebelum hari raya Idul Fitri. Hari di mana malam-malam horor kos Rina dimulai.
Pagi itu, masih terdapat dua mahasiswa lainnya yang belum mudik di kos, Rina bangun untuk memasak mie di dapur untuk sahur.
Awalnya, Rina merasa seperti ada yang memperhatikannya. Bulu kuduknya meremang, dan dia seperti mendengar suara tawa cekikikan pelan. Ketika Rina menoleh, dia tidak menemukan siapa-siapa. Dia mengira itu hanya perasaannya saja.
Keesokan paginya, saat sedang asyik menyantap mie instan rasa kari ayam di meja makan, tiba-tiba Kuntilanak duduk di kursi, disamping Rina.
Rina terperanjat, tetapi karena itu bukan pertama kalinya selama empat tahun dia tinggal di kos tersebut, dia dapat mengabaikan Kuntilanak itu, dan melanjutkan makan.
Sampai tiga hari sebelum hari raya, saat kos hanya tinggal Rina sendiri, saat sedang sahur, Kuntilanak itu kembali muncul, tetapi kali ini dengan raut muka yang tidak menakutkan.
Rina mencoba berani, "Kenapa? Mau makan mie?" tanyanya sambil menyodorkan mie instan yang sedang berada di sumpitnya.
Si Kuntilanak tetap diam untuk beberapa saat.
Tiba-tiba, "Kasihan.." kata Kuntilanak itu lirih dan pelan.
Rina tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. "Apa!" katanya.
"Kasihan.." kata Kuntilanak itu dengan pelan dan tetap menunduk.
Rina semakin penasaran, "Kamu ngomong apa sih?" tanyanya sambil terus melanjutkan menyeruput mie.
"Kasihan!.. Kasihan empat tahun masih jomblo hui..hi..hi.." ejek Kuntilanak itu ke Rina sembari melayang dan menghilang.
Rina yang tersinggung, menyemburkan kuah mie yang ada di mulutnya, "Fruott..!".
Dengan mata melotot dan mengusap mulutnya yang belepotan kuah mie dengan tisu, "Kuntilanak kurang ajar!" teriak Rina dengan lagak menantang.
Pagi-pagi berikutnya, si Kuntilanak masih sering menyapa Rina dengan ejekan "Jomblo", yang tengah sendirian di kos. Rina tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang itu kenyataannya.
Dan ketika teman-teman kos Rina kembali, Kuntilanak itu sudah tidak begitu menampakkan diri lagi.
Comments
Post a Comment