Telaga Berhantu
Rina memanggil ojek online untuk pergi ke rumah temannya yang berada di pinggir kota.
Setelah beberapa menit, seorang pengemudi ojek online, atas nama Dede tiba di lokasi Rina. Dia mengenakan jaket hitam dan helm yang tertutup rapat.
Rina merasa sedikit tidak nyaman, tetapi keburu malam dia tidak berpikir panjang, langsung naik ke belakang motor Dede.
Ketika mulai jalan, Rina menyadari bahwa Dede tidak mengambil rute sesuai di aplikasi, "Maaf, sepertinya ini bukan jalan menuju rumah teman saya?" kata Rina dengan suara yang sedikit cemas.
"Tidak apa-apa, Mbak" jawab Dede dengan suara yang datar. "Ini jalan pintas".
Rina merasa tidak yakin, tetapi dia memutuskan untuk percaya pada Dede. Namun, ketika mereka semakin menjauh dari kota, dan jalan yang mereka lalui semakin sepi serta gelap, Rina mulai merasa takut.
"Kita hampir sampai, Mbak" kata Dede.
Rina sebenarnya tidak yakin apa yang dimaksud Dede dengan "hampir sampai", tetapi dia tetap memprcayakan diri untuk terus percaya pada pengemudi ojek online itu.
Namun, ketika mereka berbelok ke sebuah jalan kecil, Rina melihat sebuah telaga di kejauhan.
"Maaf Pak, apa benar ini jalannya?" tanya Rina lagi dengan suara yang takut.
Dede tidak menjawab. Dia hanya terus mengemudi motor menuju telaga itu.
Tiba-tiba, tepat di pinggir telaga, Dede berhenti, helmnya terlepas, dan Rina melihat wajah Dede yang pucat dengan mata yang kosong.
Lama-kelamaan tubuh Dede mulai menggembung, dan Rina melihat Dede berubah menjadi pocong.
Rina ingin menjerit dan berusaha untuk melompat turun dari motor, tetapi mulutnya kelu dan kakinya lemas, tidak bisa bergerak.
Rina pun pingsan.
Keesokan paginya, Rina ditemukan dan ditolong oleh warga sekitar telaga.
Pak RT, yang mengetahui Rina bukan satu-satunya penumpang ojek online yang bertemu dengan pocong di telaga tidak jauh dari tempat tinggalnya itu, mencoba menemui paranormal, dan dia memdapatkan petunjuk jika ada seseorang di dalam telaga itu.
Antara percaya atau tidak, Pak RT langsung berkesimpulan, jika mungkin ada seseorang yang tenggelam, dan arwahnya sedang meminta pertolongan dalam wujud pengemudi ojek online.
Akhirnya Pak RT membayar salah satu warganya yang bernama Gimin untuk menyelam.
Gimin awalnya ragu-ragu, tetapi setelah Pak RT membujuknya dengan 10 bungkus rokok Malboro kesukaannya, dengan senang hati dia pun bersedia menceburkan diri ke dalam telaga.
Air telaga yang keruh, membuat Gimin tidak begitu melihat. Namun Gimin memaksakan diri untuk terus menyelam.
Tidak berapa lama, Gimin melihat sesuatu yang putih di kejauhan. Dia pun mendekati objek tersebut, dan ketika sudah sangat dekat, dia menyadari jika itu adalah mayat yang dibungkus kain putih.
Gimin takut dan berusaha segera naik ke permukaan.
Sesampai di permukaan, Gimin langsung memberitahu Pak RT tentang apa yang dilihatnya.
Pak RT pun langsung meminta bantuan polisi.
Ketika polisi tiba, dengan bantuan beberapa anggota SAR, mereka mengangkat mayat tersebut dan membawanya ke kantor polisi untuk diidentifikasi.
Beberapa hari kemudian, Pak RT mendapat kabar, jika mayat yang mereka temukan adalah seorang pengemudi ojek online yang dibunuh oleh begal, dan mayatnya dibuang ke telaga dekat kampungnya itu.
Comments
Post a Comment