Warung Kopi Dua Dunia

Akhir-akhir ini, Djoko sering mengunjungi warung kopi di dekat pemakaman desa yang dikelola oleh Mbok Rukiyah.

Warung itu hanya bertuliskan seperti warung pada umumnya, yaitu "Warung Kopi".

Djoko terhitung pelanggan baru, namun dia mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh dengan warung itu.

Para pelanggannya hanya datang, ngopi dan diam saja. Tidak ada yang saling mengobrol.

Kemudian, setiap kali Djoko melihat teman-temannya melintas depan warung, dan mencoba menyapa mereka berharap mampir, ngopi bareng, teman-temannya itu selalu berlalu dan seperti tidak melihat dirinya. 

Djoko merasa bingung dan penasaran. Lalu, "Mbok, warungmu ini kenapa ya?" tanya Djoko ke Mbok Rukiyah.

Mbok Rukiyah tersenyum dan menggelengkan kepala. "Oh, warung ini hanya bagi mereka yang ingin singgah untuk menyelesaikan urusan-urusan mereka yang belum selesai" jelas Mbok Rukiyah memberi isyarat untuk melihat ke pelanggan lain, "Jadi mereka yang tidak memiliki urusan, atau permasalahannya bisa diselesaikan di dunia ini, mereka tidak akan bisa menemukan atau bahkan melihat warung ini?"

Djoko mengernyitkan dahi, mencoba mencerna apa yang dikatakan Mbok Rukiyah. Dia baru tahu kalau ada warung yang memiliki tujuan seperti itu.

"Mbok, apakah aku sudah mati?" tanya Djoko menyimpulkan.

"Belum" jawab Mbok Rukiyah.

Lalu, entah dari mana, datang Deni dan duduk di samping Djoko.

Deni berwajah pucat, lesu, diam, dan tidak seperti yang Djoko kenal, suka bercanda dan menasehati. Djoko juga sedikit gembira, kangen, karena memang sudah lama tidak bertemu temannya tersebut.

Namun, bersama kedatangan Deni pula, Djoko teringat kembali akan dendamnya sewaktu kerja dulu.

Djoko sebenarnya adalah programmer handal. Dia dapat membuatkan database dengan biaya maintenance yang murah, dengan kemampuan dapat menghandle ratusan transaksi untuk perusahaannya.

Sedangkan Deni, dia hanyalah seorang penjilat, yang ingin terlihat baik dan disukai semua orang, terutama atasannya.

Sampai suatu hari, karena suatu kesalah-pahaman, Djoko dinasehati oleh Deni, "Kerjaanku sepele, tapi kalau aku disepelekan yow ogah?" tegas Deni.

Hari itu, meski tersinggung, memang belum terjadi apa-apa. Tetapi beberapa hari kemudian, ketika ada acara pesta di kantor, untuk kesekian kalinya, Djoko ditinggal oleh teman-temannya yang lain.

Djoko mulai terusik, merasa tidak dianggap dan semakin disepelekan.

Dan jika saja mulut Deni tidak menasehati Djoko seperti itu, Djoko tidak akan sakit hati dan sampai menjadi dendam, hingga resign dari perusahaan.

Konon, akibat pengunduran diri itu, perusahaan harus membayar sepuluh kali lipat, dibandingkan gaji yang diterima Djoko, untuk menggantikan sistem database yang dibuatnya tiap bulan.

Ditambah, gaya hidup perusahaan yang sering mengadakan pesta, membuat perusahaan pailit, dalam waktu singkat.

Akibatnya, semua karyawan kena PHK, otomatis.

Deni yang juga kena PHK, akhirnya untuk sementara bekerja sebagai Ojek Online. Dan naas, pekerjaan itu adalah jalan menuju ke kematiannya. Deni meninggal dalam kecelakaan tunggal, sehabis mengantar penumpang.

Djoko menatap Bu Rukiyah, dia mengerti alasan kenapa dia berada di warung itu.

Meski tidak berkata-kata, "Iya, aku coba maafkan, dan semoga saya bisa benar-benar ikhlas" kata Djoko kepada Deni sambil menitikkan air mata.

Mbok Rukiyah mengerti kenapa Djoko berkata seperti itu. Sebab bagaimana pun juga, luka yang dalam, pasti akan menyisakan bekas, meskipun luka itu telah sembuh.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Kisah Horor: Panggilan Ayah

Antara Karma dan Nasib

Sahur Sendiri bersama Kunti

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor

Dibangkitkan sebagai Pezina