Tumbal Kamis Wage

Polisi senior, Andi, mendapat tugas untuk menyelidiki korban-korban proyek suatu perusahaan kontruksi yang dipimpin oleh Sukirman.

Sukirman adalah seorang pengusaha yang kaya raya. Proyek-proyek konstruksi yang ditanganinya dapat diselesaikan dengan cepat.

Konon, selain karyawan manusia, Sukirman juga memiliki pasukan jin, yang membantu pekerjaan yang seharusnya selesai dalam dua tahun, dapat diselesaikannya hanya dalam kurun waktu 10 bulan.

Setelah seminggu melakukan penelitian, Andi menemukan para korban mempunyai pola yang sama, yaitu mempunyai tanggal lahir Kamis Wage.

Andi pun mulai menyelidiki lebih lanjut, dengan meminta keterangan kepada Sukirman, dan meminta data-data karyawan.

Andi menemukan, Sasti adalah satu-satunya karyawan yang memiliki tanggal lahir Kamis Wage, setelah Rudi.

Merasa Sasti adalah korban berikutnya, Andi pun diam-diam mengawasi Sasti.

Sementara itu, Sasti sendiri, beberapa malam telah didatangi Rudi, arwah korban kecelakaan proyek sebelumnya.

Rudi meminta Sasti untuk segera resign dari perusahaan dan membuang semua bonus yang diberikan Sukirman.

Kata Rudi, bonus itu sebenarnya adalah Ujar Sukirman, untuk menjadikan Sasti sebagai tumbal. "Jika kamu menggunakan uang itu, maka kamu akan mati!" ancam Rudi.

Sayangnya, karena dia ingin membeli smartphone flagship versi terbaru, Sasti tidak peduli peringatan Rudi.

Suatu malam, Andi memutuskan untuk mengawal Sasti secara penuh. Dia merasa akan terjadi sesuatu malam itu.

Bersama rekan Polisi Wanitanya, Andi meminta izin untuk menginap di apartemen Sasti.

Benar, sesuatu memang terjadi malam itu.

Celakanya, meskipun dalam pengawasan intens dua orang Polisi, Sasti ditemukan meninggal ditempat tidurnya dengan kondisi wajah yang ketakutan, di keesokan paginya.

Andi terkejut dan merasa gagal. Tidak ada bukti dan saksi. Dia bingung, bagaimana menghentikan kematian yang berturut-turut itu.

Dalam kebingungannya itu, pada berkas-berkas Sukirman, Andi menyadari jika tanggal lahir Sukirman bertepatan dengan hari Kamis Wage juga. Sehingga "Mungkin saja dia menumbalkan orang lain, untuk menggantikan posisinya sendiri sebagai tumbal" simpul Andi.

Lalu muncul ide di kepala Andi, untuk menyiapkan target tumbal palsu.

Yaitu, dengan kewenangannya sebagai Polisi, Andi mengubah tanggal lahir salah satu anak buahnya, dan memerintahkannya untuk menyamar dan mendaftar sebagai karyawan di perusahaan Sukirman. 

Dengan begitu, Sukirman akan merasa jika masih memiliki stock tumbal, yang siap dijadikan target berikutnya. "Dan ketika tumbal itu ditolak, maka Sukirman sendirilah yang akan menanggung ketersedian tumbal tersebut" ujar Andi.

Tepat sesuai dugaan Andi, perusahaan Sukirman menerima anak buahnya itu, sebagai karyawannya.

Dan beberapa bulan kemudian, terdengar kabar, jika Sukirman meninggal dengan kondisi yang sama seperti Sasti.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Kisah Horor: Panggilan Ayah

Antara Karma dan Nasib

Sahur Sendiri bersama Kunti

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor

Dibangkitkan sebagai Pezina