Rahasia Kelam Pabrik Gula
Arman berjalan sendirian melalui jalan yang dipenuhi dengan tanaman liar, menuju ke sebuah pabrik gula yang sudah tidak beroperasi lagi.
Arman teringat bahwa dia pernah bekerja di sana. Suara deru mesin giling dan aroma tebu yang dihancurkan, membuatnya kangen ingin kembali ke masa lalu.
Arman pun memasuki pabrik, dia menjelajahi setiap sudut pabrik dan ruangan. Di lantai atas, dia menemukan sebuah catatan yang tergeletak di atas meja. Catatan itu berisi tentang sejarah pabrik gula itu, yang ternyata memiliki catatan kelam.
Pabrik gula itu pernah menjadi tempat pembantaian massal selama konflik bersenjata beberapa dekade yang lalu. Puluhan orang telah kehilangan nyawa dalam bangunan ini, dan mayat-mayat mereka dibuang ke sungai terdekat.
Arman bergidik dan bulu kuduknya berdiri.
Tiba-tiba, Arman mendengar banyak suara langkah kaki yang datang dari lantai bawah, menaiki tangga.
Arman pun merasa takut dan mencoba untuk meninggalkan pabrik.
Sayangnya tidak ada jalan lain, selain tangga itu.
Arman terjebak dan tiba-tiba dia sudah dikelilingi bayang-bayang orang yang berdiri mengelilinginya.
Bayang-bayang itu samar, namun anehnya, Arman tahu jika itu arwah-arwah korban pembantaian massal.
Dan ketika dia mencoba melihat wajah-wajah bayang-bayang itu, Arman merasa jika wajah-wajah itu tidak asing baginya.
Arman terdiam, berpikir dan mencoba mengingat-ingat kembali.
Akhirnya, Arman pun sadar, jika dirinya adalah salah satu dari korban pembantaian massal, yang telah mati di pabrik gula itu puluhan tahun yang lalu.
Comments
Post a Comment