Mode Penyamaran Ronda Malam
Malam itu, giliran Pak RT untuk melakukan ronda malam bersama dengan beberapa warga lainnya. Mereka ingin menjaga keamanan lingkungan dan mencegah kemungkinan adanya pencurian atau kejahatan lainnya.
Pak RT, yang merupakan ketua tim ronda malam, membagi tugas kepada Pak Slamet yang bertugas di depan rumah kepala desa, Pak Kardi yang menjaga pos di tengah kampung, dan Pak Joko yang ditempatkan di pinggir jalan masuk kampung.
Karena jumlah warganya yang sedikit, tiap anggota ronda bertugas sendiri di pos mereka masing-masing.
Saat melakukan ronda, Pak Joko tiba-tiba merasa lelah. Udara malam yang sejuk dan suasana yang sunyi membuatnya mengantuk. Tanpa disadari, dia tertidur dengan posisi duduk.
Beberapa saat kemudian, Pak Kardi melakukan patroli dan menemukan Pak Joko yang sudah terlelap. "Pak Joko, bangun! Kamu tidur lagi!" seru Pak Kardi sambil menggoyangkan bahu Pak Joko.
Pak Joko terbangun dengan kaget dan segera menyadari situasi. Dia kemudian berusaha untuk menyelamatkan wibawanya dengan mengatakan, "Ah, bukan. Ini penyamaran Bro!".
Pak Kardi tertawa dan berkata, "Nyamar? Nyamar dari Hongkong!".
Keduanya kemudian melanjutkan ronda malam mereka, tetapi beberapa kali lagi Pak Joko tertidur dan selalu mengklaim bahwa itu penyamaran. Pak Kardi hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepala, menyadari bahwa rekannya itu benar-benar lelah.
Saat fajar mulai merekah, ronda malam berakhir tanpa insiden apa pun, kecuali insiden Pak Joko yang beberapa dalam mode penyamaran.
Keesokan malamnya, Pak RT bertanya tentang hasil ronda malam. Pak Kardi hanya berkata, "Semua baik, Pak RT. Tapi sepertinya kita perlu menyediakan kasur, agar mode penyamaran Pak Joko lebih maksimal".
Comments
Post a Comment