Derita Ibu Debt Collector

Sri bekerja sebagai debt collector di sebuah perusahaan keuangan. Dia memiliki tugas untuk mencari nasabah dan menagihnya. Setiap hari, dia harus menghadapi tekanan dari bosnya untuk mencapai target mingguan.

Suatu hari, Sri sedang dalam perjalanan menuju kantor, dia melihat seorang wanita tua yang duduk di pinggir jalan, yang tidak lain adalah salah satu nasabah Sri.

Melihat Sri, wanita itu langsung menghampiri, "Mbak, saya tidak bisa membayar utang, " kata wanita itu. "Saya sudah kehabisan uang dan tidak tahu harus berbuat apa lagi."

Sri merasa kasihan kepada nasabahnya itu dan memutuskan untuk memberikan kelonggaran waktu pembayaran.

Namun, keputusan Sri tersebut menjadi masalah, ketika Sri masuk ke kantor, bosnya sudah menunggunya dengan wajah yang cemberut.

"Kamu pasti kasih kelonggaran nasabahmu itu ya?" kata bosnya sambil menunjuk ke arah wanita yang bertemu Sri dan masih berada di depan kantor. "Kamu harus lebih agresif dan tidak boleh membiarkan mereka menghindar dari tanggung jawabnya".

Sri hanya bisa diam, tertekan dan menelan semua ucapan bosnya itu. Dia hanya khawatir akan kehilangan pekerjaannya, dan hanya bisa berjanji untuk mengikuti semua saran bosnya itu di lain waktu.

Beberapa hari kemudian, nasib buruk kembali menimpa Sri. Dua nasabah yang ditagihnya, ternyata kabur, satu ke Pasuruan dan satu ke Sulawesi.

Tidak ada solusi lain, Sri hanya bisa lapor ke perusahaan.

Dan lagi-lagi, Sri mendapat semprot dari bosnya,  "Kalau kerjamu kayak gini, tak mutasi ke Blitar kamu!" ancam si Bos.

Sri hanya bisa pasrah, menangis tersedu-sedu di kamar. "Tidak dapat nasabah dimarahi, nasabah tidak bisa bayar dimarahi, nasabah kabur tambah dimarahi" grutunya.

Sampai akhirnya, sebulan kemudian Sri mengundurkan diri dari perusahaan itu. Dia sudah tidak kuat dengan tekanan yang diterimanya.

Beruntung, ketika mudik, sesampai dirumah, Sri langsung dilamar oleh cowok ganteng.

Si calon sudah punya rumah dan mobil. Dan dia duda anak satu.

Karena sudah tahu beratnya kerja, Sri pun menerima lamaran tersebut. Dia ingin mencoba tantangan pekerjaan baru, yaitu sebagai ibu rumah tangga, bukan sebagai ibu debt collector lagi.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Kisah Horor: Panggilan Ayah

Antara Karma dan Nasib

Sahur Sendiri bersama Kunti

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor

Dibangkitkan sebagai Pezina