CCTV Maling atau Maling CCTV
Kampung Sukamaju, telah menjadi desa yang modern dan canggih.
Mereka memasang CCTV di sudut-sudut desa untuk memantau keamanan dan mencegah kejahatan.
Warga desa berharap dengan teknologi ini, piket jaga hanya perlu duduk di pos ronda dan memantau layar monitor, tanpa harus keliling kampung seperti sebelumnya.
Pak Lurah, salah satu tetua desa, sangat bangga dengan sistem keamanan baru ini. "Dengan CCTV, kita dapat melihat apa yang terjadi di seluruh desa tanpa harus meninggalkan pos ronda," katanya. Warga desa lainnya juga merasa lega dan aman, karena mereka percaya bahwa teknologi akan menjaga keamanan Kampung Sukamaju.
Namun, pada suatu malam, kejadian yang tidak terduga terjadi. Maling telah mencuri beberapa unit CCTV di sudut-sudut desa. Warga desa yang sedang piket jaga tidak menyadari bahwa CCTV telah dicuri, mereka hanya memantau layar monitor yang kosong dan mengira koneksi sedang rusak.
Keesokan paginya, warga baru tahu jika CCTV telah dicuri. Mereka kecewa, karena teknologi yang seharusnya menjaga keamanan desa, justru telah menjadi target kejahatan.
"Bagaimana ini? Kita pasang CCTV untuk mengawasi maling, tapi malah diambil sama maling" kata salah satu warga desa.
Pak Lurah mengadakan pertemuan mendadak untuk membahas masalah ini. "Kita harus kembali ke mode ronda yang lama," katanya. "Kita tidak bisa hanya mengandalkan teknologi untuk menjaga keamanan desa. Kita harus keliling kampung lagi dan memantau sendiri. Kalau tidak, iuran RT kita yang akan habis hanya untuk beli CCTV".
Dan begitulah, dengan berat hati warga Kampung Sukamaju kembali melakukan ronda malam dengan cara manual.
Mereka belajar bahwa teknologi tidak dapat menggantikan pengawasan manusia, dan bahwa kadang-kadang, cara lama adalah cara terbaik.
Dan sebagai penutup, Pak Lurah berkata, "Jadi, jika masih ada maling lagi, berarti desa kita paling lucu! Sebab udah pakek CCTV, udah patroli manual masih saja kemalingan!".
Warga pun desa tertawa.
Comments
Post a Comment