Bisikan Loker 17
Di sebuah sekolah dasar, Pak Rudi penasaran ingin membuka loker nomor 17. Konon, loker tersebut terkunci oleh kekuatan gaib. Banyak yang sudah mencoba membukanya, tetapi tidak ada yang berhasil. Bahkan ketika dibuka dengan cara dicongkel, lalu diganti kunci yang baru, loker tersebut terkunci kembali.
Hari itu adalah hari libur sekolah, Pak Rudi mendekati loker nomor 17 dengan hati-hati dan mencoba memasukkan kunci ke dalam lubang kunci. Namun, kunci tidak bisa masuk dan Pak Rudi merasa bahwa ada sesuatu yang menghalangi. Dia mencoba lagi dan lagi, tetapi hasilnya sama.
Tiba-tiba, suara bisikan di telinga Pak Rudi mulai terdengar. Suara itu semakin keras dan semakin sering, dan Pak Rudi tahu bahwa suara itu adalah suara seorang anak laki-laki.
Pak Rudi mencoba mengabaikan, tetapi suara itu terus-menerus mengganggu pikirannya.
Beberapa hari kemudian, Pak Rudi mulai menyelidiki sejarah loker tersebut. Dia bertanya ke Pak Giman, penjual di kantin sekolah. Dikarenakan Pak Rudi adalah seorang guru dan baru di sekolah itu, maka Pak Giman merasa jika Pak Rudi harus tahu juga tentang loker 17 itu sebenarnya.
Pak Giman bercerita tentang kematian Andi, seorang siswa yang meninggal di sekolah itu beberapa tahun yang lalu. Andi dibully oleh teman-temannya, dan dimasukkan ke dalam loker nomor 17 itu dan menguncinya, sampai dia meninggal karena asma yang dideritanya.
Pak Rudi kaget, ketika Pak Giman menyebutkan nama Riko, keponakannya adalah salah satu tersangka siswa yang melakukan bully terhadap Andi.
"Mungkin inilah kenapa Andi seperti ingin membisikkan sesuatu di telingaku" batin Pak Rudi.
Comments
Post a Comment