Bendungan Tas Mahal

Malam itu, hujan turun dengan derasnya dan air meluap dari bendungan.

Warga sekitar panik karena banjir besar datang, merusak dan menghanyutkan perkakas rumah mereka. Sampai-sampai dua orang warga, Pak Rudi dan Bu Sri, sampai menginap di atas atap rumah mereka, sambil menonton dengan sedih bagaimana banjir menghanyutkan harta benda mereka.

Keesokan paginya, Pak Rudi dan Bu Sri melihat sebuah helikopter mendarat di lapangan terdekat. Seorang artis terkenal, Kusut Ahmad, turun dari helikopter dengan senyum manis dan membawa bantuan sembako.

Pak Rudi dan Bu Sri memandang satu sama lain dengan kecewa. "Bantuan makanan? Ini tidak cukup!" kata Pak Rudi. "Kami butuh tempat tinggal yang aman, bukan hanya makanan!"

Bu Sri menambahkan, "Iya ya Pak! Sebenarnya harga tas istri si Kusut itu saja sudah cukup untuk membangun bendungan agar lebih tinggi dan kuat lagi".

Pak Rudi mengangguk setuju. "Benar. Sayangnya artis-artis ini cuma butuh popularitas, bukan solusi".

Sementara itu, Kusut Ahmad masih terus tersenyum dan berbicara dengan warga, tanpa menyadari bahwa ada orang-orang yang tidak puas dengan bantuan yang dia berikan. 

Artis-artis seperti Kusut Ahmad percaya bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang baik, tapi tidak tahu bahwa sebenarnya banyak hal lebih baik lagi, yang bisa mereka lakukan.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Kisah Horor: Panggilan Ayah

Antara Karma dan Nasib

Sahur Sendiri bersama Kunti

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor

Dibangkitkan sebagai Pezina