Mengirimkan Paket
"Trerereet...trereret..trereret!..." bunyi getar smartphone Duqi, seseorang sedang mencoba menelponnya.
Sebab nomor tidak dikenal, Duqi curiga "Jangan-jangan itu dari PinjOl (Pinjaman Online)".
Tetapi karena reflek, jempolnya menggeser tanda panggilan ke arah diterima.
"Halo" jawab Duqi. Meski dalam hatinya, "Asem. Kok tak terima?".
"Benar dengan Bapak Ali" terdengar suara bertanya memastikan, persis rentenir.
Dengan nama lengkap Ali Masduqi, Duqi pun menjawab dengan sedikit gugup "Benar".
Telepon itu ternyata dari Pak Soled, seorang kurir JJE (Janda Janda Enterpreneur) yang hendak mengantarkan paket untuk Ali.
Duqi pun lega dan Pak Soled menelepon itu, untuk memastikan letak tepatnya alamat Duqi.
Sayangnya, setelah lima menit berbicara, Pak Soled tidak kunjung mengerti juga arah rumah Duqi, bahkan sampai Duqi naik pitam.
"Gini saja Pak. Begitu Bapak masuk gapura desa, kira-kira 100 meter, sisi kanan jalan, ada warung yang jualan Pertalite" jelas Duqi.
"Iya" jawab Pak Soled, "Trus?" tambahnya.
"Trus, Bapak bakar saja warung itu, biar ramai!" tegas Duqi.
Pak Soled terdiam sebentar, bingung.
"Hah, serius Bapak?" kaget Pak Soled.
"Lah, kalau ramai kan Bapak bisa bertanya alamat rumah saya secara lebih jelas dengan orang-orang yang di situ?" keluh Duqi.
"Ah, Bapak ini bisa-bisa saja" kata Pak Soled.
Lalu Duqi menjelaskan, untuk lebih baik bertanya penjaga warung itu, yang masih kerabat dengan istri Duqi.
Pak Soled pun mengerti, "Siap!" katanya.
"Ngomong-ngomong, paket apa ya Pak?" tanya Duqi karena merasa tidak sedang membeli online.
Jawab Pak Soled "Paket internet, 2 Giga".
Comments
Post a Comment