Sepuluh Cerita Lucu Episode Tiga

1. Nenek dan Pocong

Riky dan teman-temannya suka main game online di depan rumah Nenek Somah.

Semenjak ditinggal mati Kakek Parman dan tidak memiliki anak, Nenek Somah hidup sebatang kara.

Karena Riky memang pemuda pengangguran yang nakal, sehingga wajar dia tidak punya sopan santun dan tidak bisa menghormati Nenek Somah.

Meskipun beberapa kali ditegur untuk tidak membuat keributan, terutama pada waktu malam, Riky tetap saja bermain game di situ.

Sampai pada suatu malam, Nenek Somah membawa Pak RT agar mengusir Riky dan teman-temannya menjauh dari rumahnya.

Riky dan teman-temannya pun menjauh, tetapi karena sakit hati diusir, malamnya jam 12, Riky berniat ingin memberi pelajaran kepada Nenek Somah, dengan meminta upeti, ganti rugi uang rokok.

Riky pun menggedor-gedor pintu rumah Nenek Somah seperti halnya rentenir yang sedang menagih hutang.

"Iya sebentar" jawab Nenek Somah dari arah dalam rumah.

Alangkah kagetnya Riky begitu pintu di buka. Tampak sesosok Pocong sedang berdiri di belakang Nenek Somah dengan berwajah geram menatapnya.

Karena takut, Riky pun lari tunggang langgang dan tidak berani lagi mengganggu Nenek Somah semenjak itu.

2. Hantu Ulang Tahun

Suatu sore di sekolah swasta di Malang, Romi berpakaian kuntilanak untuk mengerjai Nisa, temannya yang sedang berulang tahun.

Untuk melindungi jika ada tendangan Satpam, Romi sengaja memakai pelindung.

Ketika melihat Nisa datang, teman-teman lain ikut menjemput, mengajaknya ke kelas, dan satu persatu meninggalkan Nisa sendirian untuk sembunyi.

Tak lupa salah satu anak menyiapkan rekaman video, dan ada Dian yang bertugas untuk mengalihkan perhatian Satpam.

Begitu Nisa sendirian, Romi pun beraksi, mengendap-ngendap, menghampiri dan hendak mengagetkan Nisa dari belakang.

Anehnya, dari awal pengambilan gambar, yang terlihat hanya Romi dengan gerak-gerik dan pakaian kuntilanaknya.

Dan ketika dikagetkan, justru Nisa terkikik-kikik, lalu menghilang entah kemana.

Dalam kebingungan, Romi hanya clingukan ke kanan dan kiri.

Tetapi begitu Dian datang dari arah Pos Satpam, sambil berteriak bahwa Nisa mengirimkan pesan chat tidak jadi ke sekolah, karena ibunya mendadak sakit, semua teman-teman Nisa merinding dan langsung bergegas pulang.

3. Hansip Tua

Malam itu, Karin pulang malam.

Tidak di sangka, sepasang mata mengintainya dari balik pohon.

Pengintai itu adalah Suiper, perampok yang tak segan-segan melukai korbannya ketika beraksi.

Menyadari sedang diintai, Karin mempercepat jalannya.

Suiper pun tambah mengejar.

Sampai akhirnya Karin berpapasan dengan seorang Hansip berlabel nama Jono, dan bersembunyi dibelakangnya.

Karin meminta "Tolong saya Pak, ada orang yang mengikuti saya!", meskipun dalam hatinya berkata "Aduh, hansip setua ini apa bisa melawan?".

Sedangkan Suiper yang melihat Hansip, nyalinya semakin menciut, berlari berbalik arah seperti melihat hantu.

Melihat orang yang akan menjahatinya kabur, Karin berterima kasih dan pulang.

Keesokan harinya, desa Karin diramaikan berita tentang terbbunuhnya Jono, Hansip desa pada tiga hari sebelumnya.

4. Bahasa Angka

Sepasang suami istri guru Matematika, bertengkar dengan memakai angka sebagai bahasa mereka.

Suami berteriak "5+7-(75-6)/4!".

Istri menjawab "5/7".

"7/5-45+(7x3)!" teriak suami lagi.

Sambil meneteskan air mata, istri tetap menjawab "5/7".

Suami pun naik pitam dan akhirnya membanting kursi dan barang-barang pecah belah lainnya, berteriak "7/6-65+(7-6x10)...6/67+(4+3)/6!!".

Sang istri tetap menjawab "5/7..5/7...5/7..", dengan menangis.

Setelah beberapa kali sang Istri menjawab dengan susunan angka yang sama, akhirnya sang Suami luluh dengan "5/7" dan akhirnya mereka berpelukan.

Anehnya, Anda tetap bersikeras membaca cerita ini.

Bahkan sampai baris ini.

Seolah Anda paham sekali bahasa angka yang mereka digunakan, yang sebenarnya tidak berarti apa-apa.

Dan sungguh.

Sungguh saya salut, masih saja Anda meneruskan membaca sampai di sini.

Terima kasih.

5. Minta Bidadari

Seorang santri pesantren, bertanya kepada kyainya tentang bidadari.

"Pak Kyai, saya baru saja ditinggal menikah taksiran saya. Dan jika saya memilih untuk tidak menikah saja, dan menunggu bidadari di surga sebagai istri saya bagaimana?" tanya sang Santri.

"Boleh, asal kamu mati syahid" jawab Kyai.

"Kemudian apa saya boleh meminta bidadari itu adalah Zulfa, taksiran saya yang telah menikah tersebut?" kembali santri itu bertanya.

"Boleh, silahkan saja meminta kepada Allah" jawab kembali Pak Kyai.

Dan waktupun berjalan, santri itu tidak menikah dan hampir setiap sholat malamnya, dia meminta mati dalam keadan syahid dan Zulfa sebagai bidadarinya.

Sampai pada suatu ketika, santri itu mati dalam kecelakan, perjalan pekerjaan mencari nafkah untuk ibunya.

Dan benar, santri itu syuhada tanpa harus pergi berperang.

Setelah hari perhitungan, di surga, santri itu memang diberi bidadari oleh Allah SWT, tetapi lebih baik dari Zulfa.

Karena Zulfa nyatanya memang "Cewek Matre".

6. Kesetaraan Gender

Dalam suatu kajian tentang surga, pada sesi tanya jawab, Agus bertanya kepada Kyai, sang Narasumber.

"Pak Kyai, istri saya menganggap jika Al-Quran itu tidak adil, tidak mengikuti azas kesetaraan gender. Contohnya balasan di surga bagi laki-laki akan berpoligami, minimal dengan dua bidadari. Sehingga laki-laki bisa berpesta sex dengan istri-istrinya itu, sedangkan wanita tidak. Bagaimana saya harus menyikapinya Pak Kyai?" tanya Agus.

Tanya balik Pak Kyai "Apakah Al Quran pernah menyebutkan wanita untuk menjadi pemimpin suatu umat?".

"Tidak Pak Kyai. Tidak boleh setahu saya" jawab Agus.

Jawab Pak Kyai "Sebenarnya dalam Al-Quran sudah memenuhi azas kesetaraan gender, kesetaraan gender versi Allah SWT, cuma ilmu manusianya saja yang menganggap hal tersebut belum".

Lalu Pak Kyai menjelaskan bahwa wanita itu sebenarnya tempatnya dimuliakan, dan mereka lebih mudah dalam mencari pahala.

"Menyiapkan hidangan buat suami saja sudah pahala" kata Pak Kyai.

Kemudian Pak Kyai memberi contoh bagaimana Nabi Muhammad SAW dan para sahabat memuliakan istri-istrinya, seorang suami yang berkewajiban menafkahi istri dan anak-anaknya, bagaimana surga bisa di telapak kaki ibu, seorang anak yang mempunyai kewajiban berbakti tiga kali lebih dulu dibanding ke ayah, bagaimana pahala seorang ibu mulai mengandung, melahirkan, menyusui dan syahid jika meninggalnya, serta kemudahan-kemudahan mendapatkan pahala lain yang tidak akan bisa dilakukan oleh kaum laki-laki.

"Kalau memang ada kesetaraan gender versi manusia, harusnya di Al Quran disebutkan adanya Nabi atau Rasul perempuan. Nyatanya tidak kan?" poin penting Pak Kyai.

"Kalau memang seperti itu, lantas kenapa ada hadist berisi kebanyakan penduduk neraka adalah wanita" tanya Agus kedua kalinya.

"Mungkin, karena mereka tidak percaya dengan kesetaraan gender yang terdapat dalam Al Quran. Sehingga mereka berlebihan ingin bekerja, bertanggung jawab, dan memiliki kedudukan/jabatan selayaknya laki-laki" jawab Pak Kyai.

"Jadi emansipasi wanita itu salah Pak Kyai?" sahut Juned.

Lanjut jawab Pak Kyai "Emansipasi wanita mendapatkan pendidikan, harus. Sebab di rumah, ibu yang lebih banyak waktu untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Sedangkan emansipasi wanita menafkahi keluarga, selama suami tidak berhalangan, salah".

"Berarti laki-laki berpoligami di surga besok wajar dong Pak Kyai" tanya Mahmud.

"Iya, dan istri-istri ahli surga sudah tidak ada rasa sakit hati di madu" jawab Pak Kyai.

Agus, Juned dan Mahmud mengangguk-angguk tanda mengerti.

Selesai memberi jawaban, tiba-tiba seember air disiram ke muka Pak Kyai oleh istrinya sambil berkata "Kajian di mushola sono noh? Hari masih sore sudah ngigau poligami-poligami?".

Sambil mengusap mukanya yang basah kuyup, Pak Kyai baru teringat jika dia telah ketiduran sehabis sholat Ashar.

7. Tanaman Padi Pak Haji

Haji Kadir memiliki sawah yang luas.

Pada suatu musim tanam padi, dia menanam dengan benih unggul, pupuk terbaik, pengairan yang tidak pernah telat, dan perawatan yang maksimal.

Tidak lupa Haji Kadir setiap hari selalu berdoa, meminta tanaman padinya dapat tumbuh dengan baik dan dapat menghasilkan panenan yang berlipat.

Ketika padinya menguning, Haji Kadir menyadari bahwa padinya telah tumbuh menjadi padi yang super, dengan biji padi yang besar, gemuk dan padat, yang mana membuat Haji Kadir percaya bahwa padinya akan menghasilkan beras yang pulen.

Oleh karena itu, Haji Kadir mengadakan syukuran dan berazam separuh dari hasil panen akan diberikan kepada anak yatim.

Sampai pada malam sebelum padi di panen, muncullah angin puting beliung yang mensabit-sabit padi Haji Kadir, yang menjadikan biaya tenaga panen menjadi membengkak.

Haji Kadir sedikit kecewa, dan setelah panen selesai, dalam sholat malamnya bertanya kepada Allah SWT mengapa panennya gagal, meski sebelumnya kelihatan baik-baik saja.

Keesokan paginya, tiba-tiba ada orang gila berteriak-teriak di depan rumah Haji Kadir "Memang iku punyamu?!", berulang kali.

Mendengar itu, Haji Kadir sadar.

Meskipun seolah dia telah menguasai padinya dari awal, namun hasil akhir, tetap Allah SWT Yang Maha Memiliki, yang menentukan.

Konon, orang gila itu adalah fans beratnya Nia Ramadhani, yang menjadi gila, tidak terima ketika Nia menikah dengan Bakrie.

8. Keberkahan

Tono dan Anto sedang ngobrol di warung kopi.

"Kamu tahu, apapun yang jika kita miliki dan awet, berarti itu namanya berkah" kata Tono.

Anto hanya mengangguk-angguk, mendengarkan ceramah sahabatnya itu di siang bolong.

"Seperti sendal punyaku ini, meski sudah tipis dan hampir putus, tetep saja bisa tak pakai" tambah Tono.

"Hmm.. Memang perbedaannya tipis ya, antara berkah dan pelit" ejek Anto.

"Eits.. Jangan salah, 10 sendal pun yang seperti ini bisa aku beli. Mubazdir.." elak Tono.

Ejek Anto lagi "Pantes istrimu awet, berarti itu alasanmu selama ini, mubazdir cari yang baru?".

Kakek Tono berkata "Kalau itu ceritanya beda!", sambil cengenges

9. Azab petir

"Saya terima nikahnya Erna binti Subakir, dengan mas kawin perhiasan emas dengan total seberat satu kilogram, dibayar nyicil" kata Romi sambil menjabat tangan Pak Penghulu.

"Bagaimana para saksi?" kata Pak Penghulu sambil menoleh ke para saksi undangan, "Sah!" tambahnya.

Melihat para undangan hanya membalas dengan tersenyum menunduk, "Sudahlah Pak Penghulu, saya sudah tahu endingnya, pasti tidak jadi pernikahan ini" kata Romi.

"Loh kok gitu?" tanya Pak Penghulu.

Tiba-tiba dari arah pintu masuk masjid, "Pernikahan ini tidak sah!" kata Susi bersama ibunya.

"Nah lo, bener kan!" tegas Romi sambil menatap ke Penghulu.

"Mas!.. Mas ini bagaimana sih, istri Mas kok bisa ada di sini?" tanya Erna.

"Sudahlah, kamu juga sudah tahu ini akan terjadi" jawab Romi ke Erna.

"Mas, kamu tega ya sama aku..hik..hik..hik.," kata Susi sambil berderai air mata, yang diikuti menangis pula oleh ibunya.

Susana pernikahan semakin kacau, para saksi semakin berbisik-bisik, Romi hanya bisa menarik nafas dan geleng-geleng kepala, "Bentar lagi, gue bakal kena azab nih" gumam Romi.

Dan benar, tak lama kemudian petir menyambar Romi, "Byarrr....".

Pak Penghulu yang melihat hanya Romi yang tersambar petir, meskipun mereka di dalam masjid bersama-sama, berkata "Namanya juga sinetron!".

10. Jodoh Juga

Setelah digodok selama 1000 tahun di neraka, Azam akhirnya masuk surga.

Di surga, dia bertemu istri dan anak-anaknya, dan mereka hidup bahagia, menerima balasan pahala dari amal yang mereka kerjakan selama di dunia.

Beberapa tahun kemudian, seorang malaikat menemui Azam. "Assalamualaikum Pak Azam" salam malaikat itu.

"Waalaikumussalam, mari silahkan masuk" sambut Azam di istananya, yang sedang bermain game Halo.

Ternyata malaikat itu mengirimkan pilihan istri tambahan untuk Azam.

Di beberapa pilihannya, tampak Sri dan Ayuk menjadi pilihan dua wanita yang ditawarkan ke Azam.

Di mana Sri adalah mantan pacar yang lebih memilih cowok lain, yang lebih tajir dibanding Azam. Dan Ayuk adalah mantan klien yang sempat membuat Azam harus menanggung hutang sebesar tujuh juta rupiah, ketika di awal-awal kariernya.

Karena Azam mengetahui jika hanya istri yang pernah menikah beberapa kali di dunia, maka di surga akan dipasangkan ke suami yang paling soleh. Azam bertanya "Bagaimana bisa Sri dan Ayuk menjadi dua calon istri untuk saya Malaikat? Padahal mereka tidak pernah menjadi istri saya di dunia".

Malaikat tersenyum. "Bukankah kamu pernah dibuat sakit hati, dan kamu secara tidak sengaja meminta Tuhan menjadikan milikmu dihari kelak?" tanya balik malaikat.

"Iya sih" jawab Azam sambil cengar-cengir.

Malaikat bercerita, dimasa tuanya, Sri menikah dengan beda agama, tapi dia tetap percaya dengan Tuhan. Sedangkan Ayuk, suaminya menikah lagi dengan wanita selingkugannya, dan dia memilih hidup membujang merawat anaknya sampai mati.

Oleh karena itu Azam pun memilih Sri dan Ayuk menjadi istri tambahannya di surga, dan mereka berempat hidup kekal bahagia di sana.

Konon malaikat itu adalah malaikat yang lewat, ketika Azam berdoa dalam sakit hatinya dilukai Sri dan Ayuk.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Antara Karma dan Nasib

Si John Thor

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Hantu Jembatan Universitas