Pasar Wagean


Suatu waktu dijaman orang-orang masih ke pasar dengan berjalan kaki.

"Mbok, baru pulang?" tanya Mbok Nah.

"Iya neh, laku keras lagi hari ini" jawab Mbok Yem sambil menunjukkan keranjangnya.

Sudah dua hari Mbok Yem mencoba berjualan kembang tujuh rupa, di pasar yang tidak biasanya dari teman-temannya.

Pasar itu bernama Pasar Wagean, dan butuh waktu 4 jam berjalan dari desa Mbok Yem dan Mbok Nah tinggal.

"Besok, ikut aku jualan disana to Mbok" ajak Mbok Yem.

Karena Mbok Nah merasa tempatnya terlalu jauh, Mbok Nah menjawab "Kapan-kapan ae Mbok".

Dan waktu pun berlalu.

Dikarenakan sering melihat Mboh Yem pulang dengan keuntungan, akhirnya Mbok Nah penasaran, "Mbok besok aku ikut jualan dipasar Wagean ya!" pinta Mbok Nah.

Karena kebetulan Mboh Yem tidak enak badan saat itu. Mbok Yem memberikan petunjuk dimana letak pasar berada.

Keesokan harinya, dengan berjalan kaki dan menggendong barang dagangan yang berupa kembang tujuh rupa, Mbok Nah menuju lokasi Pasar Wagean yang ditunjukkan oleh Mbok Yem.

Tetapi setelah berputar-putar di pinggir Desa Wagean, Mboh Nah tidak menemukan pasar atau bekasnya sekalipun.

Yang Mbok Nah temukan hanya tepian hutan belantara, dengan tumbuhan pohon beringin yang rindang-rindang.

Begitu pulang, Mbok Nah langsung bercerita ke Mbok Yem.

Karena tidak percaya, Mbok Nah dan Mbok Yem pergi bersama-sama dua hari setelahnya, sambil membawa barang dagangan.

Sampai ditujuan, "Harusnya di sini. Aku yakin" kata Mbok Yem bingung, sambil mengulang-ulang kata bahwa jalan yang dilaluinya adalah jalan yang sama sebagaimana yang biasa dia lewati sebelumnya.

Hampir dua jam mereka berputar-putar, sampai akhirnya mereka menyerah dan melangkah pulang karena sudah sore.

Malam harinya, Mbok Yem bermimpi, seorang pelanggan di pasar Wagean yang biasa membeli barang dagangannya, berkata "Oalah Mbok sudah tak bilang, jangan bilang siapa-siapa, Mbok ga percaya".

Setelah berkonsultasi ke tetua Desa Wagean beberapa hari setelahnya, ternyata Pasar Wagean yang didatangi Mbok Yem adalah pasarnya bangsa jin.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas