Membungakan Uang

Melihat Tino yang berjalan lewat depan rumahnya, Azam menyapa "Mau kemana No?".

Tino menjawab, "Mau membungakan uang Zam!", sambil meneruskan langkahnya cepat-cepat.

Tino dan Azam sudah berteman dan bertetangga sejak lama, dan Azam tahu jika Tino baru saja menjual tanahnya, beberapa hari yang lalu.

Azam hanya tidak percaya, jika Tino yang termasuk orang yang tahu agama, dan tidak disangka uang dapat membutakan Tino sampai-sampai membuatnya berani mendekati Riba.

Karena Tino pun telah berjalan jauh, Azam hanya bisa terdiam dan melanjutkan memandikan sepeda motornya.

Tidak lama kemudian, Tino berjalan kembali melewati rumah Azam.

Azam yang melihat ditangan Tino ada bibit bunga Anggrek, "Halah... Tak kira!" kata Azam

"Ini Zam, Istri minta di beliin Anggrek!" sahut Tino.

"Tak kira kamu mau nabung di bank, biar dapet bunga Riba" kata Azam.

Karena memang jawaban Tino pertama tadi untuk bercanda dengan Azam, "Ah jadi malu" jawabnya.

"Aku ga memuji" umpat Azam.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Kisah Horor: Panggilan Ayah

Antara Karma dan Nasib

Sahur Sendiri bersama Kunti

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor

Dibangkitkan sebagai Pezina