Ilmu Pelet-peletan

"Hai Mas.." sapa Keisa.

"Hey", jawab Noval yang sejak pagi di laboratorium.

"Mas tolong instalin Matlab" minta Keisa dengan nada manjanya.

"Mana...sini" Noval meminta Keisa menyalakan laptop yang akan diinstal Matlab.

Noval dan Keisa sudah bersahabat sejak lama. Mereka saling kenal dari sering sama-sama menjadi asisten Pak Buwono.

Meskipun jarak umur mereka terpaut lima tahun, tetapi hari itu Noval telah menjadi laboran, sedangkan Keisa masih mahasiswa S2.

Karena instalasi Matlab lama, "Udah, tinggal ditunggu" kata Noval menyuruh Keisa menunggu, dengan duduk disampingnya.

Keisa pun bercerita kesana kesini, dan Noval tetap melanjutkan pekerjaannya sambil mendengarkan.

Dalam benak Noval, "Anak ini centil banget! Kayak e bener dia suka aku" kata hatinya dengan percaya diri.

Bagaimana Noval tidak berpikir seperti itu, Keisa pernah mencucikan baju dan kaos Noval dengan senang hati, tanpa jijik dan tanpa pamrih.

"Udah Mas, aku pulang dulu" permisi Keisa.

Keisa pun keluar laboratorium, dan Noval kembali sendiri.

Dan waktupun berjalan, untuk mengerjakan pekerjaannya, Noval memutuskan untuk lembur dilaboratorium malam itu.

Dan saat waktu makan malam, Noval baru menyadari, jaket biru Keisa tertinggal di rak buku, dibelakang tempat duduk Noval.

Jaket itu berbau harum parfum wanita, dan membuat Noval selalu teringat Keisa. "Aih..ini ditinggal, apa sengaja ketinggalan" gumamnya.

Karena lapar, Noval pun melanjutkan langkahnya mencari makan di luar kampus.

Selama makan di warung, dalam benak Noval muncul niat tidak baik kepada Keisa.

Dia teringat sebotol kecil minyak, jampi-jampi pemberian temannya dari Banyuwangi, yang masih tersimpan di loker Noval di laboratorium.

Konon katanya, jika dioleskan pada baju wanita yang disukai dan dibacakan mantra. Maka si wanita akan balik menyukainya.

Begitu kembali ke laboratorium, Noval pun meluncurkan aksinya.

Dia mengambil setetes minyak, dibacakan mantra dan mengoleskannya ke jaket Keisa.

Harapan Noval hanya satu, mencoba memberi pelajaran Keisa, biar dia benar tergila-gila padanya.

Keesokan harinya, dengan Noval meletakkan sesuai pada tempatnya semula, Keisa mengambil jaketnya tanpa curiga.

Noval hanya berlagak cuek, dan soalah-olah tidak melakukan apa-apa.

Dan yang terjadi, selama lebih satu minggu kemudian, Keisa tidak mengunjungi Noval.

Noval yang memasang pelet, menjadi cemas, dan bertanya-tanya apakah mantranya bekerja.

Sampai dua minggu setelahnya, baru Keisa mengunjungi Noval di laboratorium. 

Dan hari itu pula mereka berdua saling berkata suka dan menikah dua tahun kemudian.

Waktupun berjalan.

Lima tahun setelahnya, Keisa mengaku dan berkata jujur kepada Noval, bahwa jaket yang sengaja ditinggalkan dulu di lab, ada wangi-wangian pelet, agar Noval suka padanya.

Dan begitu juga Noval, dia juga berkata jujur, telah memasang jampi-jampi di jaket Keisa yang nyatanya telah menjadi istrinya itu.

Namun setelah dipikir-pikir kembali, Keisa dan Noval sepakat, sebenarnya telah saling suka semenjak sering bersama, menjadi asisten Pak Buwono.

Pelet atau jampi-jampi yang mereka gunakan sebelumnya, sebenarnya tidak berguna dan hanya karena mereka takut ditolak.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas