Tergolong yang Disembunyikan dari Status

Azam menghampiri Toni yang sedang minum teh di kantin.

"Hey Bro" sapa Azam.

"Hey" jawab Toni.

"Bu, kopi satu!" teriak Azam memesan kopi ke Bu Kantin.

Setelah masing-masing ngobrol tentang pekerjaan, Azam mengecek smartphone-nya untuk mengecek pesan chat.

Azam tersenyum lebar, yang membuat Toni penasaran "Apasih Bro?".

"Bukan apa-apa, ini adik keponakanku, dia perlihatkan lagi statusnya" jawab Azam.

Azam kemudian menjelaskan jika beberapa hari sebelumnya, keponakannya men-setting kontaknya sebagai salah satu orang yang tidak bisa melihat status.

"Kamu tau kan anak jaman sekarang, selalu alay gitu di statusnya" jelas Azam. "Penasaran saja kenapa aku di hide" tambah Azam.

"Trus masalahnya?" heran Toni, "Kamu sedang diminta mengawasi dia? Trus kamu over protective gitu?".

"Enggak sih, dia juga sudah punya pacar" jawab Azam sambil mencicipi kopinya yang baru datang.

Usianya yang terpaut 10 tahun, "Masalahnya dia keponakan dari istriku, dan istriku adalah anak angkat" jelas Azam.

Toni mengkerutkan alisnya, dan baru mengerti beberapa detik kemudian. "Oo..kamu bukan mahram rupanya" kata Toni.

"Hati-hati, itu setan!" Toni mengingatkan.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas