Tuyul saat Sholat Jumat


Hari Jumat itu, karena di sekolah tempatnya bekerja sedang liburan, Rendi mengikuti sholat Jumat di Masjid desanya.

Karena datang agak terlambat, Rendi mendapat tempat di serambi Masjid, dekat dengan kamar mandi, tempat wudlu jamaah.

Sambil mendengarkan khutbah, pikiran Rendi melayang kesana-kemari, mengenai desas-desus seorang warga baru di desanya yang konon dicurigai memiliki pesugihan berupa tuyul.

Bagaimana tidak terpikirkan oleh Rendi, pendatang tersebut mengontrak di rumah sebelahnya.

Dan sesekali, Rendi menjadi sering mendengar suara anak-anak bermain, meskipun hari sudah menunjukkan jam 1 malam.

Rendi yang tinggal sendiri dan lebih sering menginap disekolah untuk bekerja lembur, sedikit khawatir hartanya dicuri oleh tuyul itu.

Namun dengan meletakkan kaca, mainan dan ayat suci Al-Quran di samping tempat penyimpanan uang di lemarinya, Rendi berharap sang Tuyul takut mengambil uangnya. 

Tidak terasa Muazdin telah mengumandangkan Iqomah, menandakan berakhirnya khutbah dan dilaksanakannya sholat Jumat.

Rendi pun berdiri, merapatkan shaf, membaca lirih niat menjadi makmum sholat Jumat dan takbir mengikuti sang Imam.

Selama surat Al-Fatihah dibacakan imam, Rendi merasakan hal yang ganjil.

Seolah-olah ada anak-anak kecil yang sedang berlari-lari kejar-kejaran di kamar mandi.

Rendi berusaha mengacuhkan hal itu, agar tetap khusyuk sholatnya.

Tetapi di rakaat kedua, justru ada sesosok anak kecil justru berlari ke arahnya, berhenti dan menatap ke Rendi.

Bibir anak kecil itu tidak seperti anak kecil pada umumnya, bibirnya melintang vertical, dengan bola mata putih semua.

Rendi sempat melirik dan saling bertatap mata, merinding dan akhirnya Rendi berusaha mengacuhkan dengan menutup mata dan focus dengan surat An-Naas, yang dibaca imam.

Sampai saat sujud rakaat kedua, Rendi telah menyadari bahwa sesosok anak kecil itu sudah tidak ada.

Setelah salam dan menyelesaikan dzikir bersama imam, Rendi bertanya ke jamaah lain disampingnya, "Pak, tadi lihat anak kecil berlarian dan berdiri di sini saat sholat".

Rendi tambah merinding, ternyata jamaah lain tidak ada yang melihatnya dan hanya dia sendiri yang melihat sesosok anak kecil itu.

Dengan bertanya-tanya ke para sesepuh desa malamnya, Rendi baru mengetahui bahwa sesok yang dilihatnya saat sholat jumat tersebut adalah tuyul.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Kisah Horor: Panggilan Ayah

Antara Karma dan Nasib

Sahur Sendiri bersama Kunti

Dibangkitkan sebagai Pezina

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor