Penyelamat Misterius


Hari itu, adalah hari ke-9 hari raya Idul Fitri tahun 2018.

Seperti hari-hari biasanya, Kang Samin mencuci di sungai belakang desa.

"Ke kali Kang!" sapa salah satu tetangga Kang Samin yang rumahnya disamping jalan setapak menuju ke sungai.

"Iya" jawab Kang Samin sambil mengingat-ingat nama tetangga yang menyapanya itu.

Kang Samin yang memang menantu dan pendatang di kampung itu, belum hafal betul nama-nama tetangganya.

Sehingga dia hanya bisa tersenyum, tanpa bisa menyebut balik nama teman istrinya itu.

Padahal Kang Samin tahu, suara terindah yang di dengar orang, adalah suara orang yang memanggil namanya.

Kang Samin pun terus melanjutkan perjalanan.

Jalan yang menurun, membuat dia sedikit kesulitan dalam melangkah, karena takut terpeleset.

Namun akhirnya Kang Samin pun sampai di bagian sungai tempatnya mencuci.

Meskipun dia sedikit menyadari air sungai keruh tidak seperti biasanya, tetapi Kang Samin tetap melanjutkan mencuci dengan mengawali memberi deterjen pada baju-baju kotornya itu.

Baru separuh jumlah baju yang diberi deterjen, dari arah atas, di pematang sawah ibu mertua Kang Samin memanggil "Min..Min..Min..pulang o, cepet!".

Suara deras air menjadikan suara panggilan tersebut tidak terlalu terdengar.

Namun entah bagaimana, Kang Samin langsung mengerti dan cepat-cepat membereskan cuciannya, dan langsung beranjak pulang.

Dalam langkahnya menaiki lereng, Kang Samin baru menyadari ibu mertuanya sudah tidak ada. Pikirnya "Ibu mungkin sudah pulang,... jangan-jangan terjadi sesuatu dengan istriku...". Kang Samin pun langsung berniat mempercepat langkahnya.

Belum sampai melangkah lagi, tiba-tiba air setinggi orang, mengalir dibelakang Kang Samin, banjir menyapu tempat dia mencuci tadi.

Kang Samin kaget dan mengucap "Alhamdulillah" berkali-kali, merasa diselamatkan dari tergulung banjir.

Kang Samin juga terheran, tidak biasanya sungai itu banjir setinggi itu. Biasanya hanya setinggi paha orang dewasa, dan itupun hanya di musim hujan.

Dan jika ibu mertuanya tidak memanggil-manggilnya tadi, sungai yang berbatu dan terjal, tidak akan sempat menyelamatkannya, meskipun Kang Samin berlari.

Teringat istrinya, Kang Samin pun pulang, sambil terus berucap syukur atas kejadian sebelumnya.

Setiba dirumah, istri dan ibu mertua Kang Samin ternyata masih memasak di dapur.

Saat bertanya ke ibu mertua perihal kedatangannya yang menyusul ke sungai tadi. Keduanya menjawab bahwa sang Ibu tidak kemana-mana.

"Semenjak tadi Ibu lo memasak sama aku Mas" kata istri Kang Samin. "Kalaupun keluar paling ke warung sebelah" tambahnya.

Kang Samin malah ditertawakan oleh Ibu dan istrinya.

Namun setelah mendengar cerita Kang Samin dan kabar dari tetangga bahwa ada informasi Dam Gembleng yang jebol, yang hampir menyeret Kang Samin dalam banjir.

Ketiganya berucap syukur diselamatkan oleh Tuhan, entah melalui siapapun itu.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas