Hantu Tangan Kamar Mandi


Malam itu, tidak seperti malam biasanya, depan rumah Toni dijadikan tempat uji nyali salah satu stasiun televisi swasta.

Tidak diragukan lagi, depan rumah Toni sudah terkenal dengan keangkeran keranda mayat yang sering terbang sendiri di malam-malam tertentu, terutama pada malam Jumat Kliwon.

Entah semenjak kapan, depan rumah Toni telah terdapat pos tempat penyimpanan alat-alat pemakaman tersebut.

Selain itu, rumah-rumah warga yang saling berjauhan dan masih diselingi pohon-pohon yang tinggi, menyebabkan cerita-cerita hantu sering muncul dari kampung Toni.

Kali itu adalah Edi yang menjadi peserta uji nyali, dan dia adalah warga dari desa lain.

Dia datang bersama pacarnya yang bernama Lisa.

Lisa sebenarnya datang bukan untuk mendukung Edi, tetapi dengan niat lain, berharap wajahnya sesekali dapat nongol di stasiun tv yang men-shooting pacarnya itu.

Setelah dibacakan peraturan, "Apakah Anda siap?" tanya sang pembawa acara mengawali sesi uji nyali yang dimulai jam 10 malam.

"Siap!" jawab Edi dengan semangatnya.

Begitu lampu penerangan dimatikan, kamera inframerah diaktifkan dan Edi ditinggal sendiri, para kru, pembawa acara, bersama seorang paranormal berkumpul di belakang rumah Toni, untuk mengawasi Edi dari jauh.

Begitu juga Lisa, dia duduk bersama kru, dan dia beruntung dan merasa senang sekali, karena sesekali diajak ngobrol oleh pembawa acara, yang artinya secara tidak langsung wajahnya seringkali tersorot kamera dan nongol di tv.

Meski sedikit gugup, Lisa sebisa mungkin berakting mencemaskan pacarnya.

Waktu pun berjalan dan menunjukkan jam 12 malam.

Edi semakin kedinginan dan takut, karena mulai muncul suara-suara aneh, yang dia tidak tahu berasal dari mana karena gelap.

Sedangkan Lisa, mendadak kebelet buang air kecil, dan memaksanya untuk meminjam kamar mandi Toni, yang berdekatan dengan tempat kru mengawasi Edi.

Tidak berapa lama kemudian, tiba-tiba Lisa keluar kamar mandi dengan berteriak-teriak dan tergopoh-gopoh.

Semua kru menjadi heboh, begitu juga dengan Edi, segera berlari menjemput Lisa.

Karena begitu takutnya, Lisa bukan berlari ke arah Edi yang nyata-nyata sudah ada di depannya. Tetapi malah memeluk sang pembawa acara, yang memang lebih ganteng dari Edi.

Kata Lisa, belum sampai dia jongkok, muncul sebuah tangan kanan dari dalam bak mandi dan seakan mau mencengkram wajahnya.

"O iya..saya lupa mengatakan kalau ada hantu tangan di kamar mandi" kata Toni mendengar cerita Lisa.

Melihat pernyataan tersebut, sang paranormal angkat bicara berdasarkan penerawangannya, bahwa sepertinya dibawah kamar mandi ada kuburan yang tak layak dan perlu dibersihkan.

Dan melihat kondisi Lisa yang ketakutan dan tahu kalau Lisa sudah mengompol, paranormal menyarankan acara shooting dilanjutkan pada Jumat Kliwon berikutnya.

Kru tv pun setuju dan mereka pun membereskan perlengkapan shooting dan kembali ke hotel.

Keesokan harinya, Toni bersama sang Paranormal mencoba membongkar kamar mandi.

Ternyata mereka menemukan tulang-tulang tengkorak manusia yang sudah tidak utuh lagi.

Konon berdasarkan penerawangan paranormal lagi, tengkorak itu adalah tengkorak seorang tentara Belanda, yang ditikam dan dikubur disitu.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Dibangkitkan sebagai Pezina

Si John Thor

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor

Antara Karma dan Nasib

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Dianggap Orang Udik