Toni Tapi Bukan Toni Stark


Toni adalah satpam sebuah sekolah swasta.

Karena tuntutan pekerjaan, setiap 3 hari sekali dia menginap di sekolah, tempat dia bekerja sesuai SOP pekerjaannya.

Malam itu, jam menunjukkan jam 1 dini hari.

Ketika sedang enak-enaknya menonton film bajakan yang masih belum diblokir Youtube, dari arah pintu gerbang utama, ada seseorang mengetuk pintu gerbang sambil memanggil-manggil "Pak...Pak...".

Toni pun beranjak, membuka pintu gerbang dan mendapati seorang ibu-ibu yang sedang menangis dan kebingungan mencari anaknya.

Kata ibu-ibu itu, anaknya yang sekolah disitu, tidak pulang semenjak tadi pagi.

Dengan rasa kasihan namun tetap tenang, Toni hanya bisa menjelaskan dan membantu dengan mengantarkan ibu-ibu itu menunjukkan kelas dimana anaknya belajar.

Ternyata sesuai dugaan Toni, kelas kosong, dan tidak ada siapa-siapa disana.

Toni tahu kecemasan sang ibu itu, kalaupun dilaporkan ke polisi, anaknya belum dapat dilaporkan hilang, sebab belum sampai 24 jam.

"Mungkin ibu pagi kesini lagi, jam 8, nanti kita sama-sama lihat anak ibu lewat CCTV" kata Toni memberikan solusi, dan berhubung dia tidak memiliki akses database CCTV.

Dan ibu itu pun pulang, tetapi dalam kondisi tetap menangis.

Paginya, tanpa diduga, teman satpam Toni yang memiliki akses database CCTV datang pagi-pagi.

Setelah menceritakan ibu-ibu yang datang sebelumnya, Toni bersama temannya itu mencoba melihat rekaman kondisi kelas mulai pagi hingga malam, satu hari sebelumnya.

Alangkah terkejutnya Toni, ketika dia melihat rekaman mulai jam 1, ketika dia bertemu dengan ibu-ibu yang dimaksudnya, Toni melihat dirinya sendiri tidak bergerak kemana-mana. 

Dia terlihat tetap dalam posisi menonton video melalui smartphone yang diletakkan dimeja dan seperti tertidur dalam posisi duduk, di depan pos satpam.

Toni pun bingung dan sedikit malu, dengan kondisinya terlihat seperti itu saat bekerja, di depan temannya. "Tukang tidur kamu!" ledek temannya.

Toni hanya bisa cengar-cengir, sambil mundur pelan-pelan untuk 'kabur'.

Dua minggu kemudian, hal yang sama terjadi. 

Toni piket jaga malam, jam menunjukkan pukul 1, ibu-ibu yang sama, percakapan yang sama dan dalam kondisi sedang kehilangan anaknya. 

Bedanya, dan agar dia tidak malu diledek lagi, Toni menunggu sampai jam 8, memastikan ibu-ibu itu datang betulan.

Dan ternyata, ibu-ibu itu benar datang kembali pada jam 8 paginya menemui Toni dan temannya untuk mengecek CCTV.

"Kamu bisa time travel?" tanya teman Toni sambil meminta maaf telah meledeknya dua minggu sebelumnya, atas kejadian yang terbukti terjadi.

"Tidak apa-apa, tapi aku bukan Toni Stark lo..." tambahnya sambil tertawa terbahak-bahak.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas