Mesran tidak Punya Sandal


Karena dalam perjalanan, Safii ikut sholat di Masjid Wonosobo, Banyuwangi.

Waktu itu adalah saatnya sholat Maghrib, dengan jumlah jamaah yang juga dikuti anak-anak usia sekolah tingkat dasar.

Sholat berjalan dengan khusyuk, dan berlangsung kurang lebih selama 15 menit, termasuk berdoa bersama.

Setelah doa bersama selesai, Safii pun melanjutkan doanya sendiri, lalu beristirahat sejenak di serambi masjid dan mengecek HP-nya sebelum melanjutkan perjalanan lagi.

Selain Safii, di serambi, masih terdapat anak-anak yang bercanda dengan teman-temannya.

Namun ketika Safii selesai mengecek HP-nya, Safii tersadar bahwa anak-anak tadi sudah pergi, dan hanya tertinggal satu anak berumur sekitar 12 tahun duduk seperti menangis dan kebingungan di tangga masjid, tidak jauh dari tempatnya duduk.

Safii penasaran melihat anak tersebut.

Namun ketika dia beranjak ingin menyapa, seseorang dari arah belakang memanggil Safii. "Mau ke mana Pak?" tanya orang itu yang ternyata marbot masjid, dan bernama Toufan.

Pandangan Safii pun menoleh ke Taufan, dan ketika dia menoleh lagi ke arah anak kecil tadi, anak kecil tersebut sudah tidak ada.

Taufan sebenarnya juga melihat anak kecil itu, kemudian karena Safii terlihat terkejut, melihat anak kecil itu hilang. Taufan mencoba menjelaskan anak kecil yang dilihat Safii, sebenarnya adalah bernama Mesran dan sudah meninggal 4 hari yang lalu.

"Mesran itu anaknya nakal, dia kalau ke masjid, baik datang atau pulangnya membawa sendal seenak dia. Entah itu punya siapa, bagus atau jelek, dia tidak peduli. Sehingga banyak jemaah yang kesini seringkali dibuat bingung. Karena sandal mereka ada yang hilang, dan ada yang kembali. Dan karena ulahnya itu, ada seorang Bapak-bapak yang kesal dan memergoki. Ditambah karena khilaf dan marah, Bapak-bapak itu memukul Mesran sampai jatuh, dan kepalanya membentur tangga masjid hingga meninggal" cerita Taufan.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas