Warung Kopi Inem


Siang itu, Burhan pergi ke rumah mantan istrinya, untuk mengantarkan anaknya.

Burhan memang baru saja bercerai, dan hari itu adalah waktu dia bersama anak laki-lakinya yang masih kelas 2 SD, sesuai keputusan pengadilan.


Dalam perjalanan pulang sorenya, Burhan tiba-tiba ingin minum kopi, dan tidak tahu kenapa, Burhan langsung membelokan sepeda motornya ke warung yang sebenarnya dia tahu, dia belum pernah melihat sebelumnya berada ditempat itu.


"Kopi Bu!" kata Burhan begitu masuk ke dalam warung.


Tidak disangka Burhan, sang penjaga warung ternyata imut-imut dan cantik, terlebih dengan pakaian kebayanya, sesuai tipe cewek kesukaan Burhan.


Sambil menunggu kopinya diracik, mata keranjang Burhan, tak henti-hentinya melirik-lirik tubuh semok wanita itu, yang ternyata bernama Inem, janda beranak satu.


"Ngomong-ngomong kok sepi ya Neng?" tanya Burhan.


"Iya Bang, masih sepi, sebentar lagi rame" jawab Inem sambil memberikan kopi pesanan Burhan.


Tidak terasa, sambil ngobrol dan menggoda Inem, Burhan telah berada di warung itu lebih dari satu jam.


Dan ketika fokus Burhan kearah seruputan kopinya, sesosok orang tua bertopi bambu dan seorang laki-laki paruh baya, tiba-tiba sudah duduk di samping kiri dan kanan Burhan.


Burhan sedikit kaget, dan sempat tersedak di seruputan kopinya itu.


Dan ketika menoleh ke arah dua orang yang muncul tiba-tiba itu, mereka memandang balik dengan rupa seperti terbakar.


Burhan kaget tidak kepayang, terlebih ketika melihat Inem yang bewajah imut tadi, sekarang tampak badannya juga hancur dan sampai terlihat sebagian kerangkanya dari luar.


Burhan berteriak-teriak, kaget, dan ketakutan. Tetapi dia tidak dapat berlari, karena ada sesosok anak kecil memegang erat kakinya. Sampai akhirnya Burhan pingsan.


Keesokan paginya, Burhan baru tersadar dan sudah dirumah Pak RT, dibawa oleh warga sekitar.


Ketika Burhan menceritakan kejadian yang menimpanya itu, seorang warga kampung menjelaskan kepada Burhan, bahwa menurut orang-orang tua dulu, di lokasi warung Burhan ngopi, ada sebuah warung yang dibom tanpa alasan, dengan tank oleh Belanda.


Dan sosok-sosok yang ditemui Burhan adalah orang-orang yang sedang ngopi, korban-korban bom tersebut, yang sering menampakkan diri di malam-malam tertentu. Terutama orang-orang yang bukan warga kampung.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas