Pocong Perpustakaan SMA


Sarmin adalah seorang tenaga freelancer toko penyedia alat-alat keamanan. 

Sore itu, Sarmin dipanggil SMA Tali Jagat, dikarenakan terjadi kerusakan pada salah satu kamera yang dipasang di atas perpustakaan sekolah tersebut.

SMA tersebut adalah salah satu client yang menggunakan jasa pemasangan CCTV, toko dimana Sarmin bekerja.

Agar tidak mengganggu proses belajar dan mengajar, pihak sekolah meminta perbaikan kamera dilakukan waktu sore hari. Oleh karena itu, Sarmin baru dapat mulai memperbaiki jam 4 sore, bersama Pak Maskur, satpam shift malam sekolah.

Karena perlu mengganti kabel kamera yang rusak, waktu perbaikan menjadi agak lama, sampai waktu menunjukkan jam 7 malam.

Setelah benar-benar selesai, Sarmin pun bergegas merapikan alat-alatnya, dan dia baru tersadar, kalau dirinya ternyata sendirian di gedung tersebut. 

"Mungkin sedang keliling sekolah" pikir Sarmin tentang Pak Maskur yang tadi menemaninya.

Dan tidak tahu kenapa, tiba-tiba perasaan takutnya muncul.

Bulu kuduk Sarmin berdiri dan semakin tegak ketika dia merapikan alat-alatnya yang masih tercecer di depan perpustakaan.

Dan ketika dia sedang merapikan dan secara tak sengaja menoleh ke arah dalam perpustakaan melalui pintu kaca, dia terkejut dan ketakutan, melihat sesosok pocong yang juga sedang menatapnya dari dalam perpustakaan itu.

Sarmin pun melepaskan tas alat-alat teknisi yang ada di genggamannya dan langsung lari menuju pos satpam.

Begitu di pos satpam, karena tidak menemui siapapun, Sarmin langsung berniat lari menuju pintu gerbang.

Namun, belum lima langkah dari pos, "Ada apa Mas?!" seseorang menyapanya dari arah belakang.

Sarmin menghentikan langkah larinya, menoleh kebelakang dan ketakutannya mereda melihat ada seseorang berbaju seragam mirip Pak Maskur, dengan tertulis nama Suyono di dada kirinya.

"Oh Bapak" perasaan lega Sarmin, yang kemudian menceritakan kejadian yang menimpanya itu.

Setelah Sarmin tenang, Pak Suyono pun menawarkan mengantarkan Sarmin mengambil alat-alat yang belum selesai dia rapikan tadi.

Ditemani Pak Yono, Sarmin kembali merapikan alat-alatnya di depan perpustakaan yang dia tinggalkan tadi.

Sesekali, mata Sarmin masih penasaran dan melirik kedalam perpustakaan, dan pocong yang tadi dilihatnya, sudah tidak muncul lagi.

Setelah terlihat semua alat-alat Sarmin telah masuk di tas, "Sudah Mas?" tanya Pak Yono.

"Sudah Pak!" jawab Sarmin sambil menggendongkan tas tersebut kepunggungnya.

"Kalau begitu, saya lanjutkan keliling dulu ya Mas" kata Pak Yono, "Kalau mau pulang, nanti nunggu satpam yang di pos, soalnya dia yang bawa kunci gerbang" tambahnya.

"Siap Pak!", Sarmin pun langsung cepat-cepat menuju pos.

Tidak berapa lama menunggu di pos satpam, akhirnya Pak Maskur kembali ke pos dari arah pintu gerbang sekolah.

"Maaf Mas, lama ya? tak tinggal makan dulu sekalian tadi" kata Pak Maskur.

"Tidak apa-apa Pak" jawab Sarmin, yang kemudian dia menceritakan sesosok pocong yang dilihatnya. "Untung ada Pak Yono" kata Sarmin menutup ceritanya.

Pak Maskur melongo mendengar cerita Sarmin. Bukan oleh sesosok pocong, yang memang sering menampakkan diri di perpustakaan sekolah, tetapi oleh Pak Yono yang diceritakan Sarmin.

"Pak Yono...yang ini ya Mas?" Pak Maskur menunjukkan foto Pak Yono yang ada di HPnya.

"Iya Pak" jawab Sarmin.

"Pak Yono ini sudah meninggal 2 tahun yang lalu, ditikam pencuri yang mau jarah laptop disekolahan ini" kata Pak Maskur menjelaskan. "Ya mungkin, yang Mas temui itu hantunya, dan salah satu alasan adanya CCTV disini, ya terutama karena kejadian terbunuhnya Pak Yono itu" imbuh Pak Maskur.

Sarmin tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya duduk terdiam dan kakinya lemas. 

Sambil melihat-lihat sekeliling, sesekali Sarmin dalam hatinya curiga, siapa tahu Pak Maskur yang ada di hadapannya itu adalah hantu, sama seperti Pak Yono yang tadi menemaninya.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas