Pesanan Tahu Telor Yanti


Ifan, seorang pengemudi ojek online, mendapat orderan mengantarkan 15 bungkus tahu telor dari seorang pelanggan.

Anehnya, tahu telornya semuanya minta di ceplok, bukan di dadar bersama tahunya seperti tahu telor pada umumnya.

Meskipun terlihat aneh, Ifan tetap saja mengambil order antar tahu telor tersebut, sesuai warung yang dipesan sang pelanggan.

Setelah mendapatkan tahu telor, Ifan mencoba menghubungi pelanggan dengan pesan chat.

"Ok Mas, saya tunggu" jawab Yanti, nama profile pelanggan, pemesan tahu telor. "Kalau sudah sampai, saya bukan hantu lo" tambah Yanti.

Ifan sebenarnya sedikit bingung, kenapa sang Bu Yanti memberikan pesan seperti ini. Tetapi melihat status pesanan sudah dibayar, Ifan yakin kalau pelanggannya itu memang bukan hantu.

Kemudian, dalam waktu kurang lebih 10 menit perjalanan. Ifan sampai di suatu jalan sepi yang melalui dua kuburan. 

Pertama, kuburan taman makam pahlawan, dan yang kedua kuburan warga kampung sekitar itu.

Hal aneh sebenarnya terjadi setelah melewati kuburan kedua. Tiba-tiba tarikan gas sepeda motor matic Ifan menjadi berat meskipun jalan tidak menanjak.

Tetapi Ifan berusaha mengacuhkannya dengan berkata lirih "Mungkin waktunya servis sepeda".

Kurang lebih setelah 5 menit melewati kuburan, Ifan sampai di alamat pemesan. Keluarlah seorang wanita cantik menghampirinya.

"Mbak Yanti ya, ini Mbak pesanan tahu telornya" kata Ifan sembari memberikan 15 bungkus tahu telor.

"Oh...iya Mas. Terima kasih" jawab Yanti.

Senyum cantik wanita itu sempat meluluhkan hati Ifan. Tetapi begitu dia melihat ke arah jendela, pintu, dan halaman belakang dari rumah dimana wanita itu keluar, telihat sosok-sosok yang memandang ke arah Ifan.

Ada 2 pocong, 3 kuntilanak, 1 wewe gombel, 4 tuyul dan 3 mahluk lainnya.

"Mbak itu apa Mbak?" tanya Ifan yang bulu kuduknya berdiri.

"Oh itu temen-temen saya Mas" jawab Yanti.

Mendengar jawaban itu, Ifan semakin takut sambil berkata "Loh kata Mbaknya bukan hantu".

"Iya Mas. Emang saya bukan hantu, tapi temen-temen ku iya" jawab Yanti dengan senyum manisnya, "Mereka hantu, termasuk yang Mas bonceng itu!" tambahnya sambil menunjuk ke arah belakang Ifan.

Ifan pun langsung menengok ke belakang dan benar, sesosok pocong sedang duduk diboncengan dan langsung meringis ke arahnya.

Ifan ketakutan. Kakinya kaku tidak dapat digerakkan, hingga Ifan pun hanya bisa berteriak-teriak "Hantuu..hantuu...!" sambil menatap ke arah Yanti.

Yanti sempat tertawa sopan melihat ekspresi Ifan. 

Namun karena Yanti kasian melihat Ifan, pocong yang diboncengan Ifan dia minta turun. Dan sang Pocong ternyata yang dibonceng Ifan semenjak dikuburan tadi.

Kemudian, tak berapa lama Ifan pun pelan-pelan dapat mengangkat kakinya beranjak pergi, sambil tetap menaiki motornya selangkah demi selangkah. Ifan pergi tanpa pamitan.

Semenjak kejadian malam itu, Ifan tidak pernah lagi bersedia menerima order dari pelanggan yang dengan nama profile Yanti.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas