Kirim Antar Ngojek Online


Tidak biasanya, sore itu Mamat ngojek sampai malam.

Selain karena besok adalah waktunya dia bayar kontrakan, Mamat juga ingin bisa cepat-cepat beli smartphone yang baru.

"Kluunting...", suara smartphone Mamat menerima orderan kirim antar.

Mamat pun segera menuju ke alamat pengambilan barang.

Dan begitu sampai di alamat tersebut. "NgoJek..Jek...2×!!!" teriak Mamat, meneriakkan yel yel perusahaan ojek online yang diikutinya.

Tidak berselang waktu lama, keluarlah seorang lelaki paruh baya memberikan sekardus baju-baju bekas untuk diantar ke alamat tujuan.

"Nanti kalau sudah sampai langsung ditaruh di depan aja ya Mas" pesan lelaki itu.

"Siap!" jawab Mamat tanpa banyak basa-basi dan sekaligus menerima ongkos biaya pengiriman, ditambah bonus. Mamat pun langsung meluncur dengan kecepatan diatas 60 km/jam.

Tetapi, "Ciiiitttt..!!!" suara rem motor Mamat, karena ada seorang wanita menghadang laju motornya diujung jalan.

Wanita itu berniat menumpang Mamat dengan langsung menyodorkan uang seratus ribu rupiah. 

"Rejeki nomplok" pikir Mamat. Terlebih Mamat semakin girang sebab alamat tujuan wanita tersebut berdekatan dengan barang yang akan diantarkannya.

Setelah menerima uang ongkos dimuka, Mamat pun langsung mempersilahkan wanita tersebut untuk naik diboncengannya.

Diperjalanan, wanita itu tidak banyak berbicara dan terlihat sedih, serta hanya sesekali menjawab pertanyaan Mamat.

Termasuk, "Lagi buru-buru ya Neng, koq tidak bawa barang bawaan?" tanya Mamat.

Wanita itu hanya menjawab "Sudah".

Dan tidak sampai setengah jam berkendara. "Saya turun disini saja Mas!" kata wanita itu, menunjukkan bahwa tempat tujuannya telah sampai.

"Baik Mbak" jawab Mamat.

Setelah berhenti dan wanita itu turun, Mamat pun melanjutkan perjalanannya yang ternyata cuma 20 langkah sudah sampai di alamat tujuan pengantaran barang.

Dan Mamat pun terkaget-kaget, karena ternyata alamat tujuannya adalah sebuah kuburan.

Dalam kebingungan bercampur rasa takutnya, "Pantesan disuruh langsung meletakkan di depan" gumam Mamat dan diiringi bulu kuduknya semakin berdiri tegak.

Setelah meletakkan kardus, di depan pintu kuburan tanpa turun dari motor, Mamat sesegera men-starter sepeda motornya dan langsung berniat langsung tancap gas.

Namun terdengar dari kejauhan "Terima kasih Mas!" suara terikan wanita yang menumpang Mamat tadi.

Mamat pun berlagak seoalah-olah tidak mendengar teriakan itu, tak menoleh dan langsung melaju ke arah depan. 

"Untung bukan jalan buntu" ucap syukurnya mengetahui jalan yang dilewatinya adalah jalan tembusan ke jalan besar.

Keesokan harinya, karena merasa dikerjai, Mamat bertamu ke alamat asal tempat pengiriman barang kemarin.

Mamat pun bertemu dengan lelaki yang memintanya pengirim dan ternyata baju-baju bekas yang diantarkan Mamat adalah baju-baju bekas istrinya yang telah meninggal karena sakit keras sebulan yang lalu.

"Meskipun saya telah pindah ke rumah baru ini, arwah istri masih tetap mengikuti saya Mas" kata lelaki itu. "Setelah ditanyakan ke orang pintar, ternyata baju-baju itu adalah salah satu sumber penyebabnya" tambahnya.

"Dan solusinya, Masnya tau sendiri kan?" kata laki-laki itu mengakhiri cerita.

Dan setelah melihat-lihat foto pernikahan lelaki itu, Mamat yakin, wanita yang diboncengnya sembari mengirimkan baju-baju itu kemarin adalah arwah istri yang telah meninggal itu.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Kisah Horor: Panggilan Ayah

Antara Karma dan Nasib

Sahur Sendiri bersama Kunti

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor

Dibangkitkan sebagai Pezina