Tipe Pengendara Motor sesuai Kecepatan dan Cara Berkendaranya

Pixabay: DrLancelot

Penulis adalah pengendara sepeda motor, dan berikut ini adalah tipe-tipe pengendara sesuai pandangan pribadi penulis:

  1. Tukang Ngebut atau Pembalap
    • Kecepatan rata-rata 80 km/jam. 
    • Lihai mendahului
    • Tidak peduli dengan bagaimana kondisi jalan (bergelombang atau tidak), keamanan (terkait safety riding), atau kondisi dan keawetan sparepart motor yang dia gunakan. 
    • Spion hanya sebagai assesories motor agar tidak ditilang polisi.
    • Motor rusak atau aus karena digunakan ngebut
    • Kebanyakan dari pengendara ini, ialah mereka yang disebut ugal-ugalan, meskipun sebenarnya mereka telah lihai, atau memang dalam keadaan terburu-buru. 
    • Kebanyakan diisi oleh para pengendara cowok yang menaiki sepeda motor sport.
  2. Tukang Ngebut tapi tak bisa Nyalip
    • Kecepatan lebih sering 80 km/jam
    • Tidak lihai mendahului
    • Tidak jarang, mereka menyalip melalui arah kiri kendaraan, yang menurut penulis hal ini lebih berbahaya bagi pengendara itu sendiri jika kondisi jalan memang tidak benar-benar lebar.  
    • Pengendara yang lebih membahayakan pengendara lain dibelakang atau yang akan didahuluinya. 
    • Motor cepat rusak karena penggunaan rem dan gas yang tidak beraturan.
    • Pengendara yang harusnya disebut "ugal-ugalan".
    • Diwakili oleh anak-anak kecil yang baru belajar.
  3. Santai tapi Ngebut
    • Kecepatan rata-rata 60 km/jam
    • Lihai mendahului tetapi tetap berhati-hati. 
    • Merupakan versi penuaan atau pensiunan tipe pengendara no. 1, atau sehabis jatuh atau kecelakaan. 
    • Pengendara tipe ini menggunakan spion sebaik mungkin, karena peduli dengan keselamatan dirinya sendiri, pengendara lain, terutama pengendara yang berada dibelakangnya.
    • Pengendara ini adalah yang suka meng-klakson pengendara tipe 2.
    • Terkadang pengendara tipe ini biasanya lebih cepat sampai tujuan dibanding pengendara tipe 2.
    • Motor pengendara tipe ini biasanya terawat, meskipun pengendara tidak tahu mesin, sebab penggunaannya yang hati-hati.
  4. Santai
    • Kecepatan maksimum 60 km/jam
    • Bisa mendahului, tetapi tidak mau mendahului, kecuali harus. 
    • Pengendara ini termasuk bapak-bapak dan ibu-ibu, atau yang membawa barang bawaan atau anak kecil.
    • Pengendara tipe ini menggunakan spion, namun lebih untuk keselaman pengendara sendiri.
    • Motor pengendara tipe ini biasanya terawat karena penggunanya memang berhati-hati.
  5. Santai Kebangetan
    • Kecepatan rata-rata 20 km/jam
    • Tidak mau mendahului apapaun yang terjadi. 
    • Diisi oleh pengendara yang kondisi motornya dalam keadaan tidak baik.
    • Spion ada atau tidak, tidak ada pengaruhnya
    • Mungkin waktunya ganti montor.
Penulis tidak memasukkan pengendara/biker motor gede, karena di-Indonesia, golongan ini mereka bisa ngebut karena dibantu Polisi, dan jika tidak ada bantuan Polisi, menurut penulis, mereka sama bahayanya dengan tipe pengendara nomor 2, lebih membahayakan pengendara lain. Bisa dibayangkan dengan motor seberat itu, plus ditambah kecepatan tinggi, jika ada pengendara lain tersenggol saja bisa "berabe".

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas