Mengairi Sawah


Waktu menunjukkan jam 9 malam.

Pak Rusdi, seorang petani padi, masih mengairi sawahnya sendirian.

Berbekal lampu senter, obor, sabit dan cangkul. Dia memastikan agar seluruh tanaman padinya tergenang oleh air.

Rasa capek dan lapar, membuat dia ingin segera pulang dan istirahat.

Namun, karena tinggal satu petak saja yang belum tergenangi, Pak Rusdi pun hanya bisa menunggu, sambil duduk dan merokok di pematang sawah.

Tak berselang lama tiba-tiba Pak Umar datang menghampiri Pak Rusdi. 

Pak Umar adalah petani yang sawahnya berdampingan dengan Pak Rusdi.

"Nih aq baru dikirimi anakku", kata Pak Rusdi sambil memberikan kue Apem dan Nagasari.

Tanpa bercakap lama, Pak Umar pun pamit sambil berkata "Wes...aku pulang dulu. Lanjutkan!" perintah candaannya.

Setelah memakan kedua kue itu, karena memang sudah lapar, Pak Rusdi pun melanjutkan pekerjaannya mengairi sampai petak terakhir tanaman padi di sawahnya itu.

Dan begitu pekerjaan telah selesai, Pak Rusdi pun langsung melapor ke Penjaga Air, bahwa dia telah selesai mengairi, dan berjalan pulang.

Ditengah perjalanan, Pak Rusdi melewati rumah Pak Umar dan melihat bekas-bekas selamatan orang meninggal di rumah Pak Umar tersebut.

Ketika sampai dirumah, Pak Rusdi melihat nasi kotak, dengan kue Apem dan Nagasari yang mirip dengan yang dimakannya tadi di sawah.

Begitu istrinya bilang bahwa nasi kotak itu adalah dari selamatannya Pak Umar, dia terkejut dan baru teringat bahwa teman petaninya itu telah meninggal, dan malam itu adalah selamatan 7 hariannya, yang dia tidak bisa datang karena harus mengairi sawah.

Pak Rusdi pun hanya termangu dan terdiam dimeja makan, menyadari dengan siapa dia telah berbincang dan bahkan ikut memakan kiriman sedekah kue Apem dan Nagasari yang ditujukan atas Pak Umar.

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kesengajaan penulis untuk mempercantik jalannya cerita

Popular posts from this blog

Dibangkitkan sebagai Pezina

Hantu Mudik Sekeluarga

Jangan Kredit Motor Atas Nama Teman

Antara Karma dan Nasib

Nyikut untuk Menjadi Profesor

Sebuah Solusi Kekerasan Rumah Tangga

Hadiah Istri 70 Bidadari

Delapan Cerita Inspirasi tentang Doa

Si John Thor

Hantu Jembatan Universitas