Cerita Seram di Gedung Biomol Lantai 3

Ubed adalah seorang tenaga outsourcing suatu Universitas terkenal di Malang.

Malam itu, seperti malam-malam biasanya, Ubed tidur di laboratorium komputer, yang berada di gedung Biomol lantai 3.

Tidak seperti biasanya, malam itu Ubed sedikit meriang, sehingga Ubed memutuskan segera tidur, meskipun waktu masih menunjukkan pukul 10 malam, dan kerja lemburannya belum selesai.

Dengan menata kursi laboratorium berjejer, dan memakai jaket tebalnya. Ubed tertidur miring kekiri, sesegera setelah meminum obatnya.

Sekitar jam satu malam, dengan posisi wajah yang masih menoleh ke kiri, Ubed dibangunkan oleh rambut yang terurai menutupi wajahnya.


Rambut itu menutupi tak begitu rapat mata, hidung, dan sebagian mulut Ubed. 

Dan ketika Ubed mencoba menoleh dan menghadapkan wajahnya ke atas, rambut itu seperti berasal dari sesosok wanita yang sedang menunduk dan berdiri di atas kepala Ubed, yang sedang memandang kearahnya.

Ubed tidak bisa melihat balik wajah pemilik rambut di atasnya itu, karena terhalang rambut-rambut tadi.

Namun karena Ubed sedang sakit, dan merasa istirahatnya diganggu, tiba-tiba dari mulutnya berteriak "Jangan ganggu aku!".

Dan sesosok wanita itupun hilang entah kemana. 

Akhirnya Ubed pun melanjutkan istirahatnya kembali. Meski keringat dingin sempat keluar karena rasa takutnya.

Pikirnya, "Untung hantu itu tidak ngiler ke wajah ku..."

Comments

Cerita dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah ketidak-sengajaan penulis untuk jalannya cerita. Dan Blog ini adalah bagian dari Usaha di bawah nama branding Edugameapp yang menyediakan layanan berupa cerita pendek bergenre umum, humor dan horor yang diperuntukkan untuk pengguna internet dewasa.

Popular posts from this blog

Cerita Hantu Berantai episode I: Kampung

Cerita Hantu Berantai episode III: Kontrakan

Dibalik Naiknya Belanja Sri

Kisah Horor: Panggilan Ayah

Antara Karma dan Nasib

Sahur Sendiri bersama Kunti

Cerita Hantu Berantai episode II: Kantor

Dibangkitkan sebagai Pezina